Harga Gabah Anjlok Warga Wanokaka Pertanyakan Peran Bulog
akibat tidak adanya Bulog Sumba Barat membeli gabah padi milik warga Wanokaka, mereka terpaksa menjual kepada tengkulak dengan harga lebih rendah.

POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK -Tokoh masyarakat Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Kris Koiki Hida terpaksa menjual gabah padi miliknya dengan harga murah Rp 6.000/kg, karena desakan kebutuhan uang untuk biayai pendidikan anak.
Ia mempertanyakan peran Bulog Sumba Barat yang tidak pernah datang membeli gabah di Wanokaka. Menurut informasi Bulog Sumba Barat membeli gabah petani dengan harga lebih mahal tapi kenyataan tidak pernah ada. Karena itu warga meminta anggota dewan memperjuangkannya.
Hida mengatakan itu dalam dialog dengan DPRD Sumba Barat yang mengadakan kunjungan kerja ke wilayah itu, Selasa (21/6/2016).
Menurut Kris, akibat tidak adanya Bulog Sumba Barat membeli gabah padi milik warga Wanokaka, mereka terpaksa menjual kepada tengkulak dengan harga lebih rendah. Memang ini persoalan dari tahun ke tahun menimpa petani.
Pada musim panceklik petani membeli beras di kios atau toko dengan harga mahal, Rp 10.000/kg ke atas, sedangkan pada musim panen, harga gabah padi milik petani anjlok. Kondisi ini sangat merugikan petani.
Mestinya dalam kondisi itu, negara atau pemerintah harus hadir melindungi petani sehingga harga gabah padi tidak dipermainkan tengkulak. Warga Wanokaka berharap DPRD memperjuangkan keluhan petani tersebut.
Koordinator tim kunjungan DPRD Sumba Barat, Samuel Kaha Heo, ketua tim Lazarus, anggota Damiana Dama Kaza, Amir Hamza dan Toda Lero Sairo, berjanji akan menyampaikan hal itu kepada pemerintah. Pihaknya juga akan mengundang Bulog Sumba Barat melakukan pertemuan berkaitan dengan permasalahan yang disampaikan sehingga diperoleh titik penyelesaiannya.(pet)