LIPSUS

Albert Porsiana Minta Pemerintah dan Warga NTT Ubah Pola Pikir

Kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK menurunkan harga daging sapi di Jakarta dari Rp120.000/kg menjadi Rp80.000/kg harus dilihat sebagai keputusan politis

PK/VEL
Alberth C Porsiana 

Selama ini di daerah Amfoang misalnya, ternak sapi hanya diumbar atau dilepas mencari makan sendiri. Pembiakan dilakukan di padang penggembalaan, makanan tidak diperhatikan. Di padang ada tumbuh gulma dan akasia duri.

Begitu juga petani di Amarasi yang mengembangkan penggemukan sapi, namun makanannya hanya mengandalkan lamtoro. Harusnya ada pakan untuk ternak sapi yang baik sehingga proses penggemukan dan pembibitan bisa berjalan maksimal.

Untuk itu, harus ada sinergi antara bidang pertanian, peternakan. Pemerintah dan pengusaha, untuk membangun sebuah industri. Bukan industri daging kaleng, tapi industri untuk menghasilkan pakan ternak. Bagaimana bidang peternakan menghasilkan limbah yang bergizi untuk ternak lain atau membuat pakan dari bahan lokal untuk sapi.

Saya rasa kita sudah mampu membangun industri pakan ternak sapi karena bahannya mudah didapat. Saya sudah berupaya membuat pakan ternak sapi itu setahun terakhir ini.

Hal lainnya, pemerintah kembali input data mengenai pemetaan potensi ternak sapi di setiap daerah dengan jumlah populasi ternak sapi. Dengan demikian, ada intervensi yang tepat, pengawasan dan pengendalian yang tepat terhadap pemotongan dan pengiriman ternak sapi itu ke luar daerah NTT. (vel)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved