Pilgub DKI Jakarta

Ray Rangkuti: Djarot Tak Mampu Saingi Ahok

Pengamat Politik Ray Rangkuti memaparkan pandangannya terkait dengan pencalonan Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal Calon Gubernur yang diusung partai

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Anggota koalisi masyarakat sipil, Romo Benny Susetyo (dua dari kiri) dan Ray Rangkuti (dua dari kanan), di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Jumat (30/1/2015). 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Pengamat Politik Ray Rangkuti memaparkan pandangannya terkait dengan pencalonan Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal Calon Gubernur yang diusung partai PDI Perjuangan untuk menantang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada 2017 mendatang.

Ray menjelaskan elektabilitas Djarot berada jauh dibawah Ahok, bahkan jika dibandingkan dengan Tri Rismaharini, Djarot masih juga kalah dalam segi elektabilitas.

Ray mengatakan, jika dilihat dari sisi elektabilitas, Djarot sangat jauh dari Ahok.

"Bahkan masih dibawah Ibu Tri (Tri Rismaharini), Ibu Tri itu sudah mencapai 5 persen, justru sekarang ini sudah mencapai sekitar 10 persen, Djarot sama sekali tidak bisa dibandingkan," ujar Ray, saat ditemui usai acara "Kaleidoskop Perjuangan Relawan Jokowi", di Lobby Utama Plaza Atrium, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016).

Ia pun menegaskan, pemilihan Djarot sebagai calon yang diusung oleh PDIP sangat berisiko, walaupun partai berlambang banteng tersebut mengerahkan semua partai untuk menjegal Ahok.

"Berisiko bagi PDI Perjuangan, sekalipun misalnya mereka (PDIP) kerahkan semua partai, paling tinggi menurut saya 20 persen didapat pak Djarot," paparnya.

Terkait dengan penjaringan cagub dari PDIP, Ray terlihat ragu dengan proses penjaringan partai tersebut.

Ia menduga penjaringan tersebut hanya pencitraan politik saja, tidak secara serius menjaring calon kepala daerah.

"Apakah pak Djarot mendaftar di proses penjaringan (cagub)? Kalau saya pribadi, proses-proses penjaringan yang terjadi sekarang, jangan dibuat sekedar pencitraan politik. Penjaringan output-nya, yang dijaring itu harus jadi calon kepala daerah dari partai politiknya," tuturnya

Terkait dengan sikap PDIP yang sering berubah pada menit-menit terakhir, ia memprediksi partai tersebut memiliki dua sikap, yakni mendukung Ahok, atau mencari sosok yang bisa menandingi elektabilitas Ahok.

"Saya belum tahu, tapi dugaan saya, PDI kalau tidak ke Ahok, mereka pasti cari orang yang bisa secara elektabilitas mengalahkan pak Ahok," imbuhnya.

Teka-teki tersebut kemudian ia kaitkan dengan dua nama sosok ideal yang bisa saja diusung partai tersebut.

"Dan itu hanya ada pada dua kemungkinan kalau berasal dari PDI Perjuangan, kalau tidak Ibu Tri Rismaharini, ya pasti Pak Ganjar Pranowo," jelasnya.

Ray kemudian mengingatkan, untuk mengetahui penjaringan dua nama tersebut, Ray kembali menegaskan sikap PDIP bisa saja serius dan menciptakan basis demokrasi atau hanya sekedar basa basi.

"Nah persoalannya, apakah dua orang ini mengikuti penjaringan (cagub) ? Tanyakan pada PDI Perjuangan, apakah penjaringan ini menciptakan basis demokrasi mereka dalam konteks mencalonkan kepala daerah atau hanya basa basi," tuturnya.(Tribunnews.com, Fitri Wulandari)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved