Raden Ajeng Kartini Mengkritik Keras "Sandiwara Orang Eropa"
Perjuangan Kartini dalam mempertahankan martabat bangsa memang tidak ditunjukkan dengan mengangkat senjata.
Kritik Kartini tidak hanya ditujukan bagi bangsa yang menjajah Indonesia tapi, juga paradigma di dalam adat budaya Jawa.
Seperti yang tertuang di dalam surat yang ditujukan kepada korespondensinya, Estella Helena Zeehandelaar. Kartini secara jelas menentang kebudayaan Jawa saat itu.
"Di antara kami, mulai dari saya, kami tinggalkan semua adat sopan-santun (yang kaku). Perasaan kami sendiri yang harus mengatakan kepada kami sejauh mana cita-cita ingin bebas kami boleh bergerak," tulis Kartini dalam suratnya.
Melalui surat-surat yang ditulisnya, Kartini "meneriakkan" bahwa tidak ada salah satu di antara semua bangsa yang lebih baik dan lebih tinggi kedudukannya dari bangsa lainnya.
Sebagai manusia yang bebas, tentunya manusia harus mampu untuk memilah, mengkritisi dan melihat sebuah peradaban manusia secara utuh. (Kompas.Com)