LIPSUS
Maria Geong: Perempuan Menolong Perempuan
Sebenarnya banyak perempuan yang memiliki potensi namun belum diekpos secara maksimal.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: omdsmy_novemy_leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - WAKIL Bupati Manggarai Barat, Maria Geong, dalam diskusi Menggugat Partisipasi Politik Perempuan NTT di Kupang, Sabtu (9/4/2016) mengatakan, sebenarnya banyak perempuan yang memiliki potensi namun belum diekpos secara maksimal.
Agar bisa dikenal dan menjadi pemimpin di ruang publik maka tidak bisa tidak, perempuan harus bisa membangun jaringan dengan perempuan dan laki-laki. Perempuan seharusnya mulai membangun jaringan.
Jangan hanya membangun jaringan dengan perempuan namun harus bisa membangun jaringan dan kemitraan dengan laki-laki,” kata Maria.
Selain itu, demikian Maria, perempuan juga harus meningkatkan pengetahuannya, eksistensinya dan harus dikenal publik. Untuk itu maka perempuan harus senantiasa melibatkan media dalam kegiatannya sehingga bisa terekspos dan dikenal masyarakat.
Lebih dari itu, tambah Maria, perempuan harus bisa mendorong dan menolong perempuan, kaum perempuan harus kompak. Kalau perempuan tidak kompak bagaimana bisa perempuan bisa kompak dengan laki-laki.
Siapa lagi yang mau tolong perempuan jika bukan perempuan. Kalau perempuan tidak mau menolong perempuan, maka itu sangat berbahaya,” kata Maria.
Menurut Maria, meraih dan menjalankan jabatan politik, jauh lebih berat dari pada meraih dan menjalankan jabatan lainnya. Karena jabatan politik itu sangat strategis sehingga butuh perjuangan yang tidak gampang. Kenyataan membuktikan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi calon pemimpin perempuan adalah dari kaum perempuan itu sendiri.
"Saya alami sendiri saat akan maju dalam Pilkada Manggarai Barat. Tidak mudah memang namun saya sudah mulai jauh dari awal. Bagaimana saya membangun jaringan perempuan mulai dari tingkat desa, dan melalui guru-guru serta berbagai komunitas perempuan dan laki-laki yang ada di desa hingga kecamatan,” kata Maria Geong.
Untuk itu Maria Geong berharap sudah saatnya perempuan pemilih di NTT bisa melihat potensi yang ada pada perempuan yang akan menjadi calon-calon pemimpin di ruang publik dan kemudian bisa mendorong dan mendukungnya.
Kepala Bidang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak NTT, Dra. Erni Usboko melalui Ignatius Ikun mengungkapkan, hingga saat ini masih terjadi dikriminasi terhadap perempuan di wilayah NTT.
Salah satunya terlihat dalam program pemerintah berupa pemberian bantuan bagi kepala keluarga (KK) tidak mampu. KK Laki-laki biasanya akan diberikan bantuan ternak sapi sementara untuk KK perempuan hanya diberikan bantuan ternak ayam.
Alasannya perempuan tidak bisa naik pohon untuk mencari pakan ternak. "Itu sebenarnya alasan yang tidak masuk akal dan merupakan diskriminasi sehingga kami selalu mengintervensi. Karena itu badan pemberdayaan perempuan selalu berupaya mendorong kaum perempuan untuk bisa mendapatkan haknya yang sama dengan kaum laki-laki,” kata Ignatius, Sabtu (9/4/2016).
Selain itu, demikian Ignatius, untuk meningkatkan SDM perempuan NTT, pihaknya membuat program pemberdayaan dengan tujuan mendorong kaum perempuan tampil di ruang publik dengan potensi yang ada pada
dirinya. "Diharapkan SKPD juga membuat perencanaan program yang responsif gender, sehingga bisa meningkatkan SDM perempuan mulai dari tingkat bawah," kata Ignatius. (vel)