Rukmi Minta Pertahankan Kata Tabe di Manggarai, Sampah yang Tidak Tertampung 4.452 Meter Kubik

Laporan Wartawan Pos Kupang, Servan Mammilianus

POS KUPANG.COM, LABUAN BAJO -- Kepala Bidang Pengembangan Potensi Masyarakat pada Kementerian Pariwisata, Ambar Rukmi menyampaikan bahwa kata tabe dalam Bahasa Manggarai yang berarti salam, harus dipertahankan dan harus tetap digunakan dalam menyapa tamu khususnya wisatawan yang berkunjung ke wilayah itu.

Rukmi menyampaikan itu saat kegiatan gerakan sadar wisata dan aski sapta pesona di Pantai Pede Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) pada Hari Jumat (8/4/2016). Kegiatan itu berupa acara seremoni dan aksi pembersihan sampah di Pantai Pede oleh sejumlah elemen.

"Pertahankan salam itu dengan menggunakan Bahasa Manggarai. Salam itu merupakan salah satu bukti adanya unsur kelokalan. Kita berharap sapaan menggunakan salam lokal itu bisa memperlama wisatawan untuk tinggal di Manggarai khususnya di Labuan Bajo. Salam menggunakan Bahasa Manggarai itu juga bisa menjadi ikon," kata Rukmi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Mabar, Rofinus Mbon dalam sambutannya menyerukan agar tanggung jawab membersihkan sampah harus ditingkatkan.

"Yang bertanggung jawab untuk kebersihan satu area adalah yang punya area. Contoh di Pantai Pede ini, siapa yang miliki area ini? Dia harus bertanggung jawab. Inilah pentingnya Pantai Pede harus ada yang bertanggng jawab. Ini yang masih diatur," kata Mbon.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Mabar, Theo Suardi saat itu. "Mari kita menjaga kebersihan, mengatur gerakan sadar wisata. Tanpa kebersihan, pariwisata tidak bisa jalan," ucap Theo.(*)