Sosialisasi TOR Berkantor di Desa Mulai Bulan Mei 2016
Kamelus bersama wakilnya, Drs.Victor Madur, mewujudkan keinginan berkantor di desa mulai bulan Mei 2016
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Laporan wartawan Pos Kupang, Eugenius Moa
POS KUPANG.COM, RUTENG --Satu dari sekian banyak program bantuan pemerintah pusat dan propinsi kepada masyarakat Manggarai, Pulau Flores tidak tepat sasaran terkuak.
Tidak tersedia ubi kayu yang cukup di Desa Satar Lou, namun dibangun gedung dan ruang mesin untuk pengolahan ubi kayu menjadi tepung.
"Ubi saja tidak ada di sana. Bangunan ada, tapi mesin untuk giling ubi jadi tepung sudah dijadikan genzet listrik. Ada utang Rp 15 juta dari kontraktor kepada masyarakat. Nanti kalau ada rakor di propinsi, kita bisa omong. Ini pak punya pogram di Manggarai sama dengan buang garam ke laut," beber Kamelus sosialisasi TOR berkantor di desa dan evaluasi APBD II Triwulan pertama, Selasa (5/4/2016).
Kamelus bersama wakilnya, Drs.Victor Madur, mewujudkan keinginan berkantor di desa mulai bulan Mei 2016.
Namun, sebelum datang ke setiap desa itu, mereka menugaskan semua pimpinan SKPD menginventarisir semua program dan kegiatan bermuara ke desa sebagai bekal sebelum bekerja.
Pengumpulan data dan keterangan ditargetkan seminggu.
Mantan Wabup Manggarai dua periode mendampingi Bupati, Christian Rotok mengakui selama hampir 10 tahun mendengar keluhan masyarakat tidak memperoleh bantuan.
"Selama ini, kita diamkan saja. Tapi di jaman saya dengan Pak Victor, kita perbaiki semuanya. Jangan sampai uangnya ada, out put-nya tidak jelas," tandas Kamelus.
Ia juga membeberkan pendapatan masyarakat miskin yang tidak obyektif menerima berbagai jenis bantuan. Kepala Desa Legu, dalam rapat kerja, Sabtu (2/4/2016) di Gedung MCC, menyesalkan pendataan pertugas pencacah.
"Jangan salahkan kepala desa kalau ada orang yang sangat miskin tidak terdata. Karena aparat tidak dilibatkan. Apakah kita lihat dan biarkan ini masalah terus terjadi. O. tidak bisa dong. Sebagai Bupati saya harus selesaikan ini masalah. Ini salah satu dari sekian alasan, kenapa saya dan pak wakil (Victor Madur) pilih kantor di desa," tandas Kamelus.