Warga Sumba Barat Daya Dukung Pembangunan DI Kodi

tanggal 12 Maret 2016 lalu pihakya telah melakukan kegiatan sosialisasi lanjutan pembangunan jaringan irigasi DI Kodi yang menyentuh tiga wilayah desa

Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Ferry Ndoen
Ir. Ruben Riwu, MP.SDA, PPK Irigasi III Wilayah Sumba, PJPA NT 2, BWS NT II 

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS KUPANG.COM, KUPANG - Masyarakat tiga desa di wilayah Kodi, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) mendukung lanjutan pembangunan jaringan irigasi pada Daerah irigasi (DI) Kodi tahun 2016.

Kepala SNVT PJPA NT II Provinsi NTT, Ir. Yayat Sumaryat, MT membenarkannya melalui PPK Irigasi III Wilayah Sumba, Ruben Riwu, ST, MPSDA saat ditemui Pos Kupang.Com, di Kupang, Rabu (23/3/2016).

"Sosialisasi paket kegiatan pembangunan jaringan irigasi DI Kodi, di wilayah Kabupaten SBD tahun anggaran (TA) 2016 yang dialokasikan pemerintah pusat melalui dana APBN mendapat respon positif masyarakat tiga desa di Kecamatan Kodi yang wilayahnya akan mendapat suplai air rigasi dari jaringan irigasi DI Kodi, ' jelas Ruben.

Ruben yang juga mantan PPK Operasi dan Pemeliharaan (OP) Satker Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II lebih lanjut menjelaskan, tanggal 12 Maret 2016 lalu pihakya telah melakukan kegiatan sosialisasi lanjutan pembangunan jaringan irigasi DI Kodi yang menyentuh tiga wilayah desa di Kecamatan Kodi.

"Kegiatan sosialisasi terpusat di Desa Watu Wona, Kodi, SBD dipandu langsung kepala desa setempat. Juga hadir plt kades dari wilayah desa pemekaran Watu Wona karena pekerjaan jaringan irigasi tahun ini menyentuh tiga wilayah desa tersebut. Karena itu, masyarakat dari tiga desa bertentangga termasuk warga Desa Ana Rage ikut hadir di Desa Watuwona saat kegiatan sosialisasi berlangsung," papar Ruben.

Menurut Ruben Riwu, masyarakat sangat merespon tapi karena bertepatan musim tanam sehingga masyarakat minta untuk diatur mekanisme pekerjaan di lapangan sehingga nantinya daerah mana yang bisa dikerjakan duluan, dan yang masih ditanami masyarakat agar menunggu hingga pasca panen.

"Karena umumnya daerah itu wilayah sawah tadah hujan atau menggunaka sistem gora sehingga belum ada saluran irigasi. Dengan dibangunnya jaringan irigasi melewati wilayah itu maka suplai kebutuhan air irigasi bisa terjawab bagi kebutuhan petani yang ada di wilayah itu. Pasalnya, selama ini petani di wilayah itu cuma memanfaatkan curah hujan sehingga menanam padi dengan sistem tanam gogo rancah dengan waktu tanam sekali tanam setiap tahun. Namun jika jaringan air irigasi sudah melewati wilayah itu, maka puluhan hektar lahan potensial swah tadah hujan yang ada di wilayah itu bisa terkover air irigasi teknis. Apalagi kawasan itu masuk dalam satu hamparan DI Kodi yang sangat potensial untuk lahan sawah dan pertanian," jelas Ruben.

Lebih lanjut Ruben menjelaskan, karena bangunan bagi I sudah siap sehingga akan dikerjakan duluan. "Target kita bangunan bagi II yang sudah ada lahan sawah tadah hujan dikerjakan kemudian berupa pekerjaan saluran permanen," jelas

Menurutnya, paket kegiatan lanjutan pembangunan jaringan irigasi tahun 2016 sekitar 1,5 km berupa pekerjan galian saluran sekunder. "Ini berupa pekerjaan lanjutan tahun 2015 menuju bangunan II. Dan saat ini sedang dilakukan pengukuran di lokasi. Jika ada kelebihan dana, maka kegiatan akan fokus pada pekerjaan bangunan berupa pekerjan saluran serta bangunan bagi," pungkas Ruben (fen).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved