Gema Pembebasan HTI: Densus 88 Malah Ciptakan Teror Baru di Indonesia

Menurut massa aksi, Densus 88 Anti Teror adalah antek-antek Amerika. Sebab prilaku Densus 88 dianggap layaknya kaum kafir

Editor: Alfred Dama
Tribun Medan/Array A Argus
Mahasiswa Gema Pembebasan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Medan meminta agar Densus 88 Anti Teror untuk segera dibubarkan. 

POS KUPANG.COM, MEDAN -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri kini tengah menjadi sorotan seluruh organisasi Islam di Indonesia.

Pasalnya, Densus 88 Anti Teror dianggap bertindak zalim terhadap umat Islam, dengan cara membunuh dan membantai orang yang baru dianggap tertuduh dan terduga terorisme.

"Dengan sikap pembantaian yang dilakukan Densus 88 terhadap umat Islam, justru Densus 88 lah yang menciptakan teror. Mereka lah pencipta teror baru di Indonesia," ungkap puluhan mahasiswa dari Gema Pembebasan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di bundaran Majestyk Jl Gatot Subroto, Medan, Sabtu (19/3/2016).

Menurut massa aksi, Densus 88 Anti Teror adalah antek-antek Amerika. Sebab prilaku Densus 88 dianggap layaknya kaum kafir.

"Yang perlu dipertanyakan, apakah dibenarkan mereka itu membunuh orang yang belum tentu bersalah. Sikap mereka itu sama saja dengan kaum kafir," teriak massa aksi dengan pengeras suara.

Mereka mendesak, pemerintah Indonesia khususnya Presiden RI, Joko Widodo harus segera membubarkan Densus 88. Sebab kata massa aksi, pimpinan Densus 88 dianggap telah melanggar HAM.

"Dengan alasan ingin menegakkan hukum, mereka bisa membunuh umat muslim seenaknya. Ini patut menjadi pertanyaan kita semua," teriak massa aksi.

Jika aksi pembantaian yang dilakukan Densus 88 tidak dihentikan, tentu di Indonesia akan tumbuh subur aksi-aksi teror berikutnya. (Tribun Medan, Array A Argus)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved