Breaking News

Begini Kronologis Hingga Tim Dokter RSU Kupang Mengangkat Ginjal Ny Agustina

Kronologis penyakitnya, kata dr. Unedo, ada benjolan di perut Ny AL sejak kurang dari enam bulan lalu, dan dalam tiga bulan terakhir benjolan itu teru

Penulis: maksi_marho | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/MAXI MARHO
Direktur RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang, dgr Domi Mere (baju coklat) bersama tim dokter saat menggelar konferensi pers di ruang kerja direktur RSU tersebut, Jumat (11/3/2016) siang. 

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Dalam jumpa pers yang dipandu langsung, Direktur RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang, dgr Domi Mere ini, dr. Unedo, SpOG.K, Jumat (11/3/2016) menjelaskan, pada tanggal 28 Februari 2016, ada seorang pasien dari RSU Belu atas nama Ny. AL dirujuk ke RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang dengan diagnosa tomor kandungan suspek ganas.

Sebagai rumas sakit rujukan, RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang tidak bisa menolak pasien tersebut.

Kronologis penyakitnya, kata dr. Unedo, ada benjolan di perut Ny AL sejak kurang dari enam bulan lalu, dan dalam tiga bulan terakhir benjolan itu terus membesar.

Selain itu, pasien mengalami gejala, demam yang sering dan naik turun disertai rasa nyeri pada perutnya.

Pasien sudah berobat ke dokter kandungan di Atambua untuk dilakukan terapi tetapi belum ada perubahan dan pasien disarankan rujuk ke RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang.

Kondisi pasien Ny AL, kata dr. Unedo, selain ada benjolan di bagian perut, tidak ada kelainan seperti buang air besar dan air kecil, serta gejala mual, muntah ataupun nyeri pinggang.

Pemeriksaan keadaan umum pasien menunjukan pasien dalam kondisi baik. Dengan kesadaran umum, tekanan darah sperti nadi dan suhu tubuh dalam keadaan normal.

Perut yang membesar, kata dr. Unedo, setelah dilakukan pemeriksaan dicurigai sebagai tumor kandungan arah keganasan. Sehingga oleh tim dokter dilakukan tindakan operasi dengan melakukan irisan di perut bagian lateral.

Ketika melakukan irisan di perut, ternyata terdapat saluran indung telur yang membesar dan melebar dan terjadi perlengketan hebat tumor di rongga perut sampai ke arah belakang serta mengenai usus.

Yang ketika dioperasi dan diangkat, ukuran tumornya sebesar 15 x 15 x 10 cm.

"Masa tumor ini betul-betul melengket dengan dinding perut belakang dan bagian organ tubuh yang lain. Ketika memisahkan masa (tumor) yang menempel, ada cairan nanah yang berbau dan mengalami suatu proses pembusukan.

Kemudian kami melakukan pengangkatan tumornya. Bila tidak diangkat, dikhawatirkan meluas dan mengancam jiwa pasien atau berdampak pada kematian," kata dr. Unedo.

Dari evaluasi gambaran masa tumor yang berbau, kata dr. Unedo, secara mikroskopik didapati infeksi pada saluran indung telur dan ginjal yang sudah rusak akibat ada lilitan masa tumor. Pembesaran ukuran ginjal bahkan 2-3 kali lipat dari ukuran normal 6 x 8 cm.

Setelah menjalani operasi, kata dr. Unedo, pasien atas nama Ny AL dirawat di ruangan Flamboyan RSU tersebut dan mulai membaik.

Buang air besar dan kecil dalam batas normal, tekanan darah dan pernamasan semuanya normal. Pasien sudah bisa dibawa pulang oleh keluarga.

Ditambahkan dr. Unedo, proses operasi sudah dilakukan sesuai SOP (standar operasional prosedur), mulai dari pemeriksaan kondisi pasien, lalu KIE (konfirmasi, informasi dan edukasi) di depan pasien dan keluarga pasien, terutama menyangkut penyakit yang diderita, bagaimana penatalaksanaan, bagaimana resiko-resiko yang akan terjadi dan lainnya.

Kemudian pihak keluarga pasien juga menandatangani persetujuan diikuti saksi-saksi. Karena niat pasien datang ke RSU Prof Dr WZ Johannes Kupang memang untuk berobat.

Sementara dr Stefanus, Sp.B, D SOKG sebagai salah satu tim dokter, menambahkan, setiap tindakan operasi memang tidak selalu berakhir happy ending.

Tetapi harus ketahui pula ada tiga tujuan ketika melakukan tindakan operasi yaitu, mortalitas atau keselamatan nyawa pasien, timbulnya kecacatan dan yang terakhir baru tujuan awal tindakan operasi.

Dalam pelaksanaan operasi terhadap pasien Ny AL, kata dr Stefanus, ginjal pasien terpaksa diangkat karena ada pelengketan yang hebat dengan masa tumor.

"Tidak ada satu niat apapun dari tim dokter untuk mencelakan pasien. Tetapi tindakan operasi dilakukan untuk membantu sesuai kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki," kata dr Stefanus.

Direktur RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang, dgr Domi Mere mengatakan, jumpa pers dilakukan untuk menjelaskan bagaimana proses operasi terhadap pasien Ny AL dilakukan. Diharapkan, penjelasan dari tim dokter ini memberi pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat dan juga pihak keluarga.

Setelah menggelar jumpa pers, Direktur RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang, dgr Domi Mere bersama tim dokter kemudian menggelar pertemuan dengan pihak keluarga dari pasien Ny AL di ruang kerja direktur RSU tersebut.

Pertemuan dengan pihak keluarga pasien juga dimaksudkan untuk menjelaskan dan memberi pemahaman kepada keluarga pasien tentang pelaksanaan operasi yang telah dilakukan. (mar/sel)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang  

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved