Dandim Rusyadi Ingatkan Bahaya Narkoba Masuk di Sekolah

Komandan Kodim (Dandim) 1634/Flores Timur (Flotim), Letkol Inf.Dadi Rusyadi, SE

Penulis: Felix Janggu | Editor: Rosalina Woso
POSKUPANG/SYARIFAH SIFAH
Dandim Flotim bersama anggota, perwira Polres Flotim, Ipda Erna Romakia, dan tokoh adat Redon Tena, berbincang-bincang di rumah adat Redon Tena, Rabu (3/7/2013). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu

POS KUPANG.COM, LARANTUKA -- Komandan Kodim (Dandim) 1634/Flores Timur (Flotim), Letkol Inf.Dadi Rusyadi, SE meluangkan waktu menyambangi dan menjadi pembina upacara pada apel bendera di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Larantuka, Senin (15/2/2016).

Serentak pada hari yang sama, semua Danramil di Flotim dan Lembata menjadi pembina upacara di masing-masing sekolah yang ditentukan.

Apel bendera di SMAN 1 Larantuka dimulai Pukul 07.00 wita dan selesai Pukul 07.30 wita. Serda Y.Junedi (anggota kolramil 01/Larantuka) sebagai pemimpin upacara. Apel dihadiri Pasi ter Kapten Arm Edi Hermanto beserta anggota Koramil 01/Larantuka; Kepala Sekolah SMAN 1 Larantuka, Yakobus Milan Betan, pendidik dan 1275 pelajar sekolah itu.

Dandim Rusyadi dalam arahannya mengingatkan para pelajar akan bahaya narkoba yang mengancam generasi muda bangsa. Narkoba bahkan sudah masuk di sekolah-sekolah.

Rusyadi mengingatkan, peredaran narkoba yang menyasar generasi muda terutama kaum pelajar, adalah upaya sistematis para pengedar narkoba menghancurkan bangsa Indonesia.

"Pengedar narkoba dengan sengaja merusak mental dan psikologi anak muda bangsa kita," kata Dandim Rusyadi.

Generasi muda bangsa juga, kata Rusyadi belum lepas dari pengaruh ideologi komunis. Dengan berbagai cara, ideologi yang dianut golongan PKI di masa silam itu, terus menyusup di kelompok masyarakat.

Rusyadi menegaskan kepada siswa agar memegang teguh pada satu-satunya ideologi bangsa Indonesia yakni pancasila. Jika ditemukan kelompok yang menganut ideologi selain pancasila, segera lapor ke Kodim setempat.

Dalam bidang politik dan ekonomi, bangsa Indonesia, kata Rusyadi sedang dijajah bangsa asing. Pola l penjajahan saat ini bukan lagi dengan kekuatan senjata, melainkan dengan mengendalikan kekuatan ekonomi suatu bangsa.

"Secara ekonomi kita telah dijajah oleh negara asing. Produk teknologi asal China dan Amerika menguasai masyarakat kita. Produk dalam negeri ditinggalkan, perusahaan lokal pun banyak gulung tikar," kata Rusyadi.

Rusyadi menginformasikan putra-putri terbaik SMAN 1 Larantuka yang ingin menjadi TNI AD agar mendaftarkan diri di koramil setempat atau Kodim 1624/Flotim. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved