LIPSUS

Benahi Sistem Pendidikan

Sejak beberapa tahun terakhir, ada dua kurikulum yang berlaku di negeri ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan Kurikulum 2013

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: omdsmy_novemy_leo
zoom-inlihat foto Benahi Sistem Pendidikan
PK/IRA
Feliks Tans

Kedua, sistem pendidikan yang mengharuskan murid belajar semua dan harus bisa semua, seperti yang diuraikan di atas, menyulitkan seorang guru dalam mengajar.

Dia mau tidak mau berhadapan dengan murid yang pasif dalam belajar bukan karena mereka malas, tetapi karena mereka belajar hal-hal yang tidak sesuai dengan potensinya.

Itu, kurang lebih, sama seperti mengharuskan Pep Gurdiola, seorang pelatih bolakaki top dunia, menjuarai piala dunia antara klub bolakaki yang pemainnya tidak punya bakat bermain bolakaki sama sekali. Dalam konteks itu, pelatih maha hebatpun akan gagal. Itu, saya kira, yang terjadi dalam dunia pendidikan kita.

Untuk mencegah kegagalan tersebut, saya sarankan beberapa hal berikut. Pertama, sistem pendidikan dibenahi. Murid boleh belajar banyak hal tetapi fokus hanya pada mata pelajaran yang sesuai dengan potensinya.

Kedua, ketentuan pemerintah pusat bahwa ujian nasional (UN) tidak lagi menentukan kelulusan harus disambut para guru dan kepala sekolah sebagai kesempatan emas untuk menentukan kelulusan murid hanya berdasarkan potensi murid dan, tentu, karakternya.

Artinya, kalau seorang murid yang kecerdasan matematikanya lemah dan itu tergambar, misalnya, pada hasil UN matematika dengan nilai, misalnya, nol atau satu dari rentangan 1-100, dia harus lulus kalau gurunya melihat bahwa dia, misalnya, berbakat musik yang luar biasa yang secara potensial membuatnya menjadi seorang musisi dunia bila, pada saatnya nanti, dia mampu mengaktualisasikannya.

Ketiga, dalam kaitan dengan hal tersebut, pemangku kepentingan pendidikan harus juga menyesuaikan diri dalam terang kecerdasan ganda yang disinggung di atas.

Oleh karena itu, jurusan musik di sebuah perguruan tinggi, misalnya, harus menerima seorang calon mahasiswa yang punya kecerdasan musik potensial yang besar pada jurusannya, walaupun, misalnya, hasil UN matematikanya atau mata pelajaran lainnya jelek.

Jika itu dilakukan, saya yakin, mutu pendidikan kita akan membaik, para tamatan lembaga pendidikan akan mampu mandiri. Tidak menganggur. (yel)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved