Perlunya Pasang CCTV

Umumnya pada malam hari kantor pemerintah kosong, tanpa aktivitas. Penjaga malam yang seharusnya

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra

POS KUPANG.COM - Sudah tiga kantor pemerintah yang dibobol maling di Kota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka. Tiga kasus itu hingga kini belum terungkap siapa pelakunya, apa modusnya dan bagaimana cara mencongkel kantor yang terkunci dan menggasak uang puluhan juta dalam brankas.

Umumnya pada malam hari kantor pemerintah kosong, tanpa aktivitas. Penjaga malam yang seharusnya menjaga dan bertanggung jawab penuh terhadap keamanan kantor sering ketiduran, bahkan ada yang sekadar menyalakan lampu lalu pulang tidur di rumah. Biasanya para kepala kantor pemerintah tidak gubris mengawasi penjaga malam. Penjaga malam cenderung dibiarkan bekerja semaunya sehingga kantor sering kebobolan maling.

Untuk menangkap pelaku pembobolan uang puluhan juta, Pemerintah Kabupaten Sikka khususnya dan pemerintah daerah umumnya disarankan melengkapi kantor-kantor dengan Televisi Sirkuit Tertutup atau Closed Circuit Television (CCTV). CCTV menggunakan sinyal tertutup merekam semua peristiwa yang terjadi di kantor, tempat usaha atau rumah pribadi.

Umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan banyak dipakai dalam industri-industri, seperti militer, bandara, toko, kantor, pabrik, bahkan sekarang perumahan pun telah banyak yang menggunakan teknologi ini.

DVR (Digital Video Recorder) yang merupakan sistem untuk merekam semua gambar yang dikirim oleh kamera dalam sistem ini, banyak fitur yang bisa kita manfaatkan untuk pelengkap keamanan. Salah satunya adalah merekam semua kejadian dan hasil rekamannya biasa digunakan dalam peradilan untuk membuktikan suatu kejadian dalam sebuah sistem kamera, jumlah dan kualitas rekaman akan ditentukan oleh DVR ini.

Semua instansi pemerintah baik di kabupaten/kota maupun provinsi perlu melengkapi kantornya dengan CCTV sehingga mudah merekam dan mengungkap pelaku pencurian uang puluhan juta di brankas. Tidak berarti keberadaan CCTV 100 persen bisa mengungkap pelaku kejahatan, tapi minimal membantu memberikan gambaran.

Contoh saja kasus kematian Mirna, CCTV menjadi alat bukti pertama yang diburu polisi. Dari CCTV itu polisi dapat mengetahui, siapa-siapa yang berada bersama Mirna. Dengan demikian, polisi mudah mengetahui bahwa yang berada bersama Mirna adalah Jessica dan Hany. Dengan demikian keduanya langsung diperiksa sebagai saksi dalam kasus kematian itu.

Kita berharap pimpinan SKPD di Sikka memprogramkan pengadaan CCTV sebagai alat untuk memantau apa saja yang terjadi di kantor itu selama 24 jam. Dengan demikian, peristiwa apa saja yang terjadi di lingkungan kantor dapat dipantau lalu dijadikan bukti awal dalam mengungkap sebuah kejahatan, termasuk kasus pembobolan uang Rp 77 juta milik Distamben Sikka.*

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved