Breaking News

Lipsus Pengiriman Sapi ke Jakarta

Pemerintah Patok Harga Minimal

Untuk jadwal pengangkutan berikutnya tanggal 2 Februari 2016, sudah dua perusahaan yang mengajukan dokumen pengiriman yakni PT Tiga Berlian dan PT Ber

Editor: Alfred Dama
Tribunnews
KM Cemara untuk angkut sapi 

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Usaha pada Dinas Peternakan Provinsi NTT, Arifin Sumby mengatakan, kapal gagal tidak mengangkut sapi tanggal 23 Desember 2015 itu karena bertepatan dengan hari raya.

Untuk jadwal pengangkutan berikutnya tanggal 2 Februari 2016, sudah dua perusahaan yang mengajukan dokumen pengiriman yakni PT Tiga Berlian dan PT Berdikari Persero. PT Tiga Berlian sanggup kirim 100 ekor, PT Berdikari Persero 300 ekor, sementara pengusaha lainnya diharapkan segera mengajukan dokumen sehingga diproses.

Khusus mengenai harga, kata Arifin, pemerintah hanya menentukan minimal Rp 30.000/kilogram sapi hidup, tetapi selanjutnya kesepakatan harga tetap antara penjual dan pembeli ketika bertemu di lapangan. Hal itu disampaikan Arifin Sumby dalam rapat yang dipimpin Kepala Syahbandar Pelabuhan Tenau Kupang, Rabu (27/1/2016).

Menurut Arifin, pihaknya tidak mengatur soal harga sapi antara penjual dan pembeli. Pemerintah hanya mematok harga minimal.

"Soal informasi pengusaha yang kirim sapi sudah ditunjuk Kementerian Pertanian, kami tidak tahu. Pengusaha siapa saja silahkan mengirim ternak sapi menggunakan kapal yang sudah disiapkan ini. Tidak hanya dua perusahaan yang sudah memasukkan dokumen (PT Tiga Berlian dan PT Berdikari Persero)," kata Arifin.

Dia menambahkan, pengusaha perlu mengisi formulir untuk mengirim sapi ke luar NTT menggunakan Kapal Camara Nusantara I. Dengan mengisi form itu bisa diketahui berapa kesanggupan pengusaha menyiapkan sapi dan berapa yang bisa dikirim ke DKI Jakarta.

Kepala Syahbandar Pelabuhan Tenau Kupang, Sanggam Marihot, S.E, MM mengharapkan semua pengusaha ternak sapi di NTT dapat mengirim ternak sesuai kebutuhan DKI Jakarta.

"Kapal sudah disiapkan, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Saya minta tolong, siapapun pengusaha yang mau mengirim sapi, silahkan. Kita tunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa NTT benar-benar mengirim ternak sapi dan stok memang mencukupi untuk kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta," ujarnya.

Dia juga menginformasikan pada tahun 2016, pemerintah pusat akan membantu lagi lima kapal pengangkut ternak untuk NTT. Itu berarti pemerintah percaya kalau populasi ternak sapi di NTT cukup banyak.

Seperti diketahui dua kali KM Camara Nusantara I milik Kementerian Pertanian RI gagal mengangkut sapi dari NTT bukan karena ketiadaan stok sapi di daerah ini.

Pengusaha enggan melepas ternak sapi lantaran harga yang dipatok pemerintah terlalu rendah sehingga merugikan mereka.
Para pengusaha ternak sapi di NTT pun menginginkan agar transaksi jual beli sapi di NTT yang akan diantarpulaukan menggunakan KM Camara Nusantara I dilakukan langsung dengan pengusaha dari Jakarta.

Sebaliknya, transaksi tidak melalui Kementerian Pertanian RI karena terkesan sebagai "calo." Pemerintah hendaknya mempertemukan pengusaha Jakarta dan Kupang, NTT.

Dengan demikian di antara pengusaha ternak itu terjadi tawar- menawar harga yang layak dan saling menguntungkan.

Hal ini dikatakan sejumlah pengusaha ternak di Kupang, di antaranya Direktur Utama (Dirut) Puskud NTT, Beni Subagyo dan Sekretaris Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau (HP2SK) NTT, Daniel Para secara terpisah, Senin (25/1/2016).

Beni yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, jika mereka tidak dipertemukan dengan pengusaha Jakarta, maka tak akan ada kesepakatan harga sapi. Harga yang ditawarkan pemerintah terlampau rendah sehingga merugikan pengusaha sapi dari daerah ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved