Stefanus Manfaatkan Banjir Kiriman Kelola Sawah di Wae Reca

Hal ini disampaikan petani setempat, Stefanus Rugu, ketika ditemui di persawahan Wae Reca, Kamis (14/1/2016)

Editor: Marsel Ali

POS KUPANG.COM, BORONG - Para petani di persawahan Wae Reca, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, mengaku hanya sekali tanam pada tahun 2016, karena curah hujan sangat minim.

Hal ini disampaikan petani setempat, Stefanus Rugu, ketika ditemui di persawahan Wae Reca, Kamis (14/1/2016).

Stefanus mengaku ia menanam di lahan sawahnya sebanyak empat petak memanfaatkan air banjir kiriman dari Kali Wae Reca, karena ada hujan di daerah pegunungan. Sementara air hujan dan air untuk irigasi sudah tidak ada.

"Kalau kami harapkan air hujan dan air irigasi di Kali Wae Reca berarti kami tidak akan tanam karena tidak pernah hujan di wilayah ini. Apalagi air irigasi kosong sama sekali. Hujan juga sekali seminggu, itupun hanya gerimis saja. Kami tanam padi ini memanfaatkan air banjir kiriman. Ketika hujan di daerah pengunungan banjir sedikit kami alirkan ke sawah agar sawah bisa dibajak dan langsung tanam. Kalau banjirnya sudah surut, petak sawah kering lagi. Tunggu banjir lagi baru petak sawah bisa diairi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved