Kisruh Partai Golkar
Kubu Agung Laksono Sesalkan Sikap Kubu Aburizal Bakrie
"Ini sebenarnya menunjukkan rendahnya kualitas kepemimpinan atau leadership Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie," ucap Ace.
POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Ace Hasan Syadzily, menyesalkan sikap kubu Aburizal Bakrie yang memberi jabatan penting bagi Kahar Muzakir, yang dianggap sebagai loyalis Setya Novanto di DPR.
Kahar Muzakir, yang membela Novanto dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamah Kehormatan Dewan, ditunjuk sebaga Ketua Banggar, menggantikan Ahmadi Noor Supit.
Bambang Soesatyo yang kerap mengkritik Novanto terkait kasus permintaan saham PT Freeport itu juga dicopot dari posisi Sekretaris Fraksi Golkar. Aziz Syamsudin ditunjuk untuk menggantikan Bambang.
Adapun Setya Novanto yang mundur dari Ketua DPR ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar.
"Memilih orang menduduki jabatan strategis bukan karena faktor balas jasa semata, melainkan harus dilihat pengalaman, kompetensi, dan prestasinya," kata Ace saat dihubungi, Rabu (6/1/2016).
Ace mengatakan, Partai Golkar memilki standar tersendiri dalam memilih orang-orang yang akan menempati posisi strategis.
Standar ini dikenal dalam istilah Golkar itu PDLT, yang merupakan singkatan dari prestasi, dedikasi, loyalitas, dan terpuji. Sayangnya, kata Ace, prinsip ini diabaikan oleh Aburizal.
"Ini sebenarnya menunjukkan rendahnya kualitas kepemimpinan atau leadership Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie," ucap Ace.
Ace pun mempertanyakan legalitas kubu Aburizal yang melakukan perombakan itu. Sebab, saat ini Munas Bali yang digelar Aburizal belum mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
Adapun Munas Riau 2009 sudah habis masa waktunya pada 31 Desember 2015 lalu. "Semua juga tahu bahwa DPP Partai Golkar saat ini tidak memilki legalitas," ucap Ace.*