Kunjungan Presiden ke NTT

Satu Jam Bersama Presiden Joko Widodo

Bandara yang terletak di ujung barat Pulau Flores itu merupakan pintu masuk utama wisatawan ke Taman Nasional Komodo

Editor: Dion DB Putra
BIRO PERS SETNEG
Presiden RI Joko Widodo berdialog dengan sejumlah pimpinan media massa di Kupang, Minggu (27/12/2015) malam. 

POS KUPANG.COM - Di penghujung Desember 2015, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meresmikan terminal Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Minggu (27/12).

Bandara yang terletak di ujung barat Pulau Flores itu merupakan pintu masuk utama wisatawan ke Taman Nasional Komodo, yang merupakan habitatnya binatang purba Komodo (Varanus Kommodoensis) dan telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7 Wonders).

Selepas meresmikan terminal bandara tersebut, Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Joko Widodo dan rombongan langsung terbang ke Kupang untuk meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 5 MW (mega watt) di Desa Oelpuah, Kabupaten Kupang di Pulau Timor bagian barat.

Kunjungan Presiden Jokowi yang ketiga kalinya ke NTT dalam tahun ini nyaris tidak dipercaya oleh hampir sebagian besar masyarakat daerah ini, karena tidak pernah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya.

"Di beberapa daerah juga demikian, mereka tidak percaya kalau saya berkunjung ulang-ulang ke daerah mereka. Tetapi hal itu harus saya lakukan untuk melihat perkembangan pembangunan yang dibiayai dengan uang negara," demikian ujar Presiden Joko Widodo saat bersua dengan sejumlah pimpinan media dan Kantor Berita Antara di Kupang, Minggu (27/12) malam.

Hampir satu jam lamanya, Presiden Joko Widodo yang didampingi Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Sukardi Runakit dan Sekretaris Negara, Pratikno ngobrol santai bersama para pimpinan media di sebuah ruang pertemuan Hotel Sotis Kupang di Jalan Timor Raya.

"Kebiasan Pak Jokowi ke daerah-daerah lebih suka mendengar masukan-masukan dari teman-teman media, ketimbang melayani pertanyaan wartawan. Inilah prinsip beliau, dan beliau tidak mau didampingi oleh pejabat-pejabat daerah ketika berdiskusi santai seperti ini," ujar Sukardi yang juga pernah menjadi staf khusus Presiden Abdurrahman "Gus Dur" Wahid itu.

Dengan tekun, Presiden Jokowi mendengar dan mencatat berbagai masukan yang disampaikan oleh pimpinan media dalam diskusi yang terkesan begitu rileks dan santai itu.

"Kita bersyukur punya pemimpin yang mau mendengar masukan dari siapa pun. Saya bangga punya presiden yang simpel, sederhana dan apa adanya," komentar Baklis Soraya Tanof, pengamat politik dari FISIP Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Ketika mendengar berbagai masukan tersebut, Presiden Joko Widodo pun menyadari bahwa keterlambatan pembangunan di NTT dan beberapa daerah lainnya di timur Indonesia perlu terus didorong untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara timur dan barat.

Air baku

Untuk NTT, mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan Wali Kota Solo itu melihat titik lemahnya pada ketersediaan sumber air baku, sehingga menjadi penghambat pembangunan di sektor pertanian dan peternakan yang menjadi primadona daerah ini.

"Kita jangan bicara soal pertanian dan peternakan jika ketersediaan sumber airnya masih sangat terbatas. Karena itu, saya terus mendorong pembangunan waduk dan embung sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sumber air baku bagi kepentingan kedua sektor tersebut," ujarnya.

Untuk Nusa Tenggara Timur akan dibangun tujuh waduk, di mana salah satu di antaranya sudah terealisasi, yakni waduk Raknamo di Kabupaten Kupang yang progres pembangunannya sudah mencapai sekitar 33 persen, setelah dilakukan peletekan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2014.

"Besok (Senin, 28/12), saya akan terbang ke Atambua untuk meletakkan batu pertama pembangunan waduk Rotiklot di Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste. Tahun depan, kita akan bangun lagi yang lainnya," kata Presiden Jokowi.

Halaman
123
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved