Peneliti Periksa Gigi Manusia Pendek dari Flores
Penelitian dilakukan untuk mencari bukti bahwa "manusia hobbit" dengan tinggi hanya berkisar satu
Teuku Jacob menulis laporan tersebut bersama peneliti lain, yakni RP Soejono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kenneth Hsu dari National Institute of Earth Science Beijing, DW Frayer dari Departemen Antropologi Universitas Kansas, dan lain-lain.
Seperti dikutip situs Proceeding National Academy of Science, dari 140 kerangka yang diteliti ditemukan bahwa mereka yang terkubur itu mirip dengan populasi Austromelanesia.
Itu berarti Homo floresiensis merupakan nenek moyang manusia modern (Homo sapiens). Rahang bawah dan gigi manusia hobbit menunjukkan kesamaan dengan suku pigmi Rampasasa yang tinggal di sekitar Liang Bua.
Sebagian individu menunjukkan kondisi mikrosefalia atau bertengkorak dan berotak kecil, sebagian lain meski bertubuh kecil tidak mengalami mikrosefalia.