Liputan Khusus

Rafael Raga tak Malu Mengaku ODHA

Pria bertubuh kurus aktif berbaur di antara anggota KDS pada kegiatan refreshing ODHA,OHIDA, aktivis dan pengurus LSM Perjuangan Kupang.

POS KUPANG/NOVEMY LEO
HARI AIDS - Sejumlah Odha, Ohida, aktifis dan relawan HIV/AIDS saat merayakan Hari AIDS di Kupang tahun 2014 lalu. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pria bertubuh kurus dengan warna kulit coklat itu tampak aktif berbaur di antara anggota kelompok dampingan sebaya (KDS) pada kegiatan refreshing ODHA, OHIDA, aktivis dan pengurus LSM Perjuangan Kupang di Pantai Batu Nona, Sabtu (14/11/2015) pagi.

Saat berdiskusi, lelaki bernama Rafael Raga, warga Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang itu bersemangat membagi pengalamannya. Dia pun tidak malu membuka statusnya sebagai ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di lingkungan tempat tinggalnya.

Lelaki berusia 45 tahun ini pernah menikahi perempuan asal Belu tahun 2000-an. Istrinya meninggal karena terkena penyakit raja singa. Anak pertamanya (laki- laki) juga meninggal dunia.

Hal ini membuat Rafael khawatir terjangkit sehingga memilih keluar dari Belu dan menetap di wilayah Kabupaten Kupang agar bisa mengakses sarana kesehatan dan pengobatan lebih baik.

"Saya kemudian tes darah di Rumah Sakit Wirasakti Kupang tahun 2011 dan ketahuan kena HIV/AIDS. Sejak saat itu saya dikasih obat dan saya minum teratur dua kali sehari. Sampai sekarang puji Tuhan, saya masih sehat," kata Rafael.

Ia menikah lagi dan dikaruniai anak, bersyukur karena istri dan anaknya negatif HIV/AIDS. "Siapa bilang ODHA tidak bisa punya istri dan anak yang sehat. Istri sudah tes empat kali hasilnya negatif," tutur Rafael.

Menurut dia, warga sekitar sempat menjauh darinya karena ada isu dia sakit AIDS, apalagi Rafael tiap bulan ke Kupang untuk ambil obat. Juga ikut kegiatan di Flobamora Suport yang menangani HIV/AIDS.

"Dulu, orang sering lari saat bertemu dengan saya di jalan karena takut tertular AIDS. Tapi setelah saya beri pengertian dan membuka status saya sebagai ODHA, sekarang masyarakat bisa paham dan tidak takut lagi," kata Rafael yang membuka statusnya pada tahun 2013.

Rafael berharap agar ODHA lain juga bisa mengikuti jejaknya, membuka status sebagai ODHA. "Sekarang saya jadi terkenal dengan status ODHA. Kalau ada orang dari luar Tuatuka mencari saya, pasti mereka tanya, di mana rumahnya Pak Rafael yang ODHA itu dan masyarakat langsung tahu," kata Rafael.

Hal senada disampaikan Pieter, ODHA yang terinfeksi HIV/AIDS sejak tahun 2012 dan sudah membuka statusnya tahun 2014 di gereja dan di lingkungan tempat tinggalnya. Kini, aktivis LSM Perjuangan Kupang giat kampanyekan HIV/AIDS dan kampanye menolak diskriminasi terhadap ODHA.

Elsi, ODHA perempuan mengaku melakukan tes darah bersama suaminya tahun 2010 dan terdeteksi positif HIV/AIDS. Saat suaminya drop, Elsi selalu menyemangatinya hingga keduanya sehat karena rutin mengonsumsi obat ARV.

"Selama empat tahun saya dan suami menutup diri, kami merasa terasing. Namun, akhirnya kami memutuskan untuk membuka status sebagai ODHA tahun 2014. Awalnya memang berat, namun kini semuanya sudah terasa nyaman. Bersyukur karena anak-anak kami negatif HIV," tutur Elsi.

Elsi mengatakan, dengan membuka status, maka ia bisa menjalankan kehidupannya dengan lebih baik dari waktu ke waktu. Elsi pun lebih percaya diri, lebih fokus, tidak berbohong terus pada diri sendiri dan keluarga.
Nyaris Ditebas Parang

Cha (24), relawan LSM Perjuangan Kupang menambahkan, ODHA dampingannya ada yang tetap sehat karena rajin minum ARV, sedangkan ODHA lainnya meninggal karena 'bandel' atau tidak rutin minum obat ARV.
Tiga ODHA dampingan Cha yang lain, yakni YF dan istri serta anaknya yang terinveksi HIV/AIDS tahun 2014 meninggal setelah empat bulan terdeteksi HIV/AIDS.

"Mereka sudah diberikan obat ARV, namun sampai di rumah, YF menolak minum obat dan melarang istrinya minum obat. Akibatnya, hanya empat bulan, anaknya berumur dua bulan meninggal menyusul istrinya dan YF," kata Cha.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved