Warga Noemuti Tidak Takut Banjir
Dengan diresmikan jembatan tersebut masyarakat tak takut walaupun hujan dan banjir karena bisa melintasi ke dua wilayah strategis itu dengan aman.
POS KUPANG.COM, KEFAMENANU -Jembatan Kote yang menghubungkan Desa Fatumuti dan Kelurahan Noemuti, Kabupaten TTU akan diresmikan, Rabu (11/11/2015) besok.
Dengan diresmikan jembatan tersebut masyarakat tak takut walaupun hujan dan banjir karena bisa melintasi ke dua wilayah strategis itu dengan aman.
Dengan diresmikanya jembatan tersebut maka aktivitas angkutan umum juga anak sekolah dan aktivitas masyarakat lainya tetap bisa berjalan lancar.
Pantauan Pos Kupang saat mengunjungi jembatan tesebut, Senin (9/11/2015) siang, sebuah alat berat ditempatkan di ujung timur jembatan. Juga terdapat kayu yang dipasang silang dekat alat berat. Di ujung jembatan terdapat sebuah bangunan seperti pos jaga.
"Ini pos tagih retribusi angkutan yang angkut pasir dari Kali Noemuti," ungkap salah satu tukang ojek.
Saat pantauan, hujan deras mengguyur namun berbagai jenis kendaraan seperti motor, truk bermuatan pasir juga angkutan pedesaan dan kendaraan pribadi masih melintasi jalur darurat lewat sisi kali. Kondisi jalan berlumpur dan licin.
Ada oknum pemuda mabuk sambil mengendarai motor paksa menerobos melintasi jembatan yang sebenarnya belum bisa dilintasi kendaraan.
Marta Nabu, warga Banfanu mengaku senang jika jembatan tersebut sudah diresmikan. "Kalau dulu hujan kita setengah mati. Kalau banjir tak bisa lewat. Jembatan jika sudah diresmikan berarti jalur transportasi sudah aman dan lancar walau pun hujan," ungkap Nabu.
Thomas seorang tukang ojek menjelaskan, di Banfanu ada beberapa sekolah dan tempat ibadah seperti SMP St Yosep, Gereja St. Maria Fatima, SMA St Gabriel, SDK Noemuti 2, SDK Noemuti 1, SDK Kiuola, SDN Neofmolo dan SDN Kiola. Ada yang bersekolah di Noemuti, dan ada pula yang sekolah di Banfanu.
"Jembatan sudah selesai kerja sekitar satu bulan lalu," ungkap tukang ojek yang enggan dikorankan namanya.
Untuk diketahui, jembatan Noemuti awalnya dibangun pada 17 November 2011 dibiayai dana PPID dari Dinas PU TTU tahun anggaran 2011. Anggaran untuk pembangunan Jembatan Noemuti Rp 5 miliar. Namun dalam pelaksanaan proyek di lapangan item kegitan pembangunan bagian bawah jembatan Noemuti menelan biaya Rp 3.515.133.000.
Ironisnya kerangka satu tiang beton tengah Jembatan Kote diterjang banjir, Sabtu (22/6/2013).
Ambruknya tiang Jembatan Kote akibat banjir. Dana pembangunan tahap pertama jembatan bersumber dari PPID 2011 Rp 18 miliar untuk membiayai sembilan item paket proyek. Namun Pemkab TTU memecahnya menjadi 14 paket proyek termasuk pembangunan Jembatan Kote yang menelan dana Rp 3,5 miliar lebih dari total anggaran tersebut. Pembangunan tahap kedua dilanjutkan tahun 2013 dengan total anggaran Rp 5 miliar. (abe)