Pulang Kampung, Azizah KDI Masuk Sekolah Lagi
Dia didampingi ayahnya, Sadarudin Daeng Sira dan menemui kepala sekolah, Marselus Moa Ito, guru-guru dan teman sekolah Azizah.

Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Untuk mengobati rindu bertemu dengan teman-teman sekolahnya, juara II KDI 2014, Azizah memutuskan pulang libur ke kampung halamannya di Maumere, Selasa (18/8/2015).
Meski hanya sehari saja, Azizah KDI masuk sekolah di SMK Yohanes 23, Maumere Rabu (19/8/2015) dengan mengenakan pakain seagam putih dan abu.
Dia didampingi ayahnya, Sadarudin Daeng Sira dan menemui kepala sekolah, Marselus Moa Ito, guru-guru dan teman sekolah Azizah.
Azizah memanfaatkan baik kebersamaan sehari dengan teman-temannya untuk bercerita dan bersenda gurau bersama. Azizah pun mengikuti carnaval perayaan HUT RI ke-70 keliling kota Maumere bersama drum band sekolahnya. Dia dipercayakan menjadi mayoret.
Seperti sebelum menjadi artis, Azizah sudah mahir menjadi mayoret di sekolahnya. Hari itu, dia pun mengobati rasa rindu dengan menyapa masyarakat yang memadati rute yang dilalui peserta carnaval.
Diwawancarai Pos Kupang di sekolah itu, Rabu (19/8/2015) Azizah mengungkapkan kesenangannya bisa bertemu kembali dengan teman sekolahnya. Setelah 10 bulan tidak mengenakan seragam putih dan abu, hari itu dia senang bisa mengenakan lagi seragam itu.
"Baru hari ini saya pakai pakaian seragam lagi. Sudah lama, saya kangen dengan teman-teman," ujarnya.
Meski sibuk dengan berbagai konser sesuai kontraknya dengan MNC TV, Azizah memutuskan tetap melanjutkan pendidikan SMA-nya di SMAK Yohanes 23 Maumere.
"Saya tetap mau menyelesaikan sekolah saya di sini. Saya bisa
mendapatkan kemudahan di sini, kalau di sekolah lain belum tentu," kata Azizah.
Yang tidak bisa dilupakan Azizah dari almamaternya, yakni banyaknya kegiatan ekstra kurikuler yang telah membentuknya seperti sekarang.
"Saya aktif menyanyi, aktif drum band, aktif koor, aktif pramuka. Semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah saya ikuti," ujarnya.
Azizah KDI tidak menjadi asing di sekolahnya sendiri. Mereka saling menyapa satu sama lain seperti biasanya. Azizah pun setiap kali bertemu guru-gurunya, mencium tangan mereka.
"Dia tetap sopan seperti dulu. Azizah itu anak yang baik," ujar salah seorang guru.
Kepala Sekolah SMAK YOhanes 23, Marselus Moa Ito mengatakan sekolah memberikan dispensasi khusus kepada Azizah. Dia tetap melanjutkan studi di sekolah itu dengan suatu pendampingan khusus.