Objek Wisata Kuda Sandelwood

Joki Citarasa Bima

Joki berperan menuntun kudanya berlari mengitari lintasan pacu. Joki mengendalikan kudanya menjadi yang tercepat menginjak garis finis.

PK/ACA
JOKI--Joki cilik menunggang kuda saat latihan di lapangan Prailiu, Waingapu, Sumba Timur. 

Anak-anak Sumba juga banyak yang sekolah. Program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah daerah menjadi faktor pendorong bagi orangtua menyekolahkan anaknya. Hal ini ikut memberi dampak menurunnya jumlah joki Sumba.

Umbu Remi tidak sependapat jika dikatakan menurunnya jumlah joki karena faktor kurang perhatiannya pemilik kuda terhadap joki. Mengenai keberanian dan keahlian, menurutnya, joki Sumba dan joki Bima sama-sama memilikinya.

Makanya dia menggunakan joki Sumba dan joki Bima. Pada putaran pertama atau babak penyisihan dipakainya joki Bima. Kalau sudah masuk babak semifinal menggunakan joki Sumba. Upaya ini disebutnya sebagai trik untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan joki Bima.

"Saya khawatir joki Bima kasih hilir (keluar dari jalur pacu) atau menahan kuda. Jadi, mengganti joki upaya saya mengantisipasi kecuraangan. Karena biasanya dalam pacuan, saya punya kuda kuat, ada yang mau kalahkan kuda saya, maka dia akan berusaha untuk membayar joki yang saya pakai," katanya.

Kalendi Manangahau, pemilik kuda pacu lainnya, lebih suka joki Sumba. Anak-anak anggota keluarganya dari kampung yang dijadikan joki.

"Saya tidak sewa joki Bima. Bagi saya, anak-anak di kampung yang dijadikan joki. Mereka sudah menyatu dengan kuda karena selama ini selalu berada di padang menggembalakan kuda. Mereka dibentuk secara alami semenjak menggembala kuda di padang dan menyatu dengan kuda," kata Kalendi.

Mantan joki kuda pacu, Domu (71), sudah menduga akan terjadi menurunnya jumlah joki Sumba karena kurang berminatnya anak-anak menjadi joki. Bercermin pada dirinya, pria beruban yang pertama kali menjadi joki tahun 1958 saat berusia 14 tahun, mengakui belum berhasil menurunkan ilmu perjokian kepada anak dan cucu-cucunya.

"Anak dan cucu-cucu saya tidak ada yang jadi joki. Mereka tidak berminat. Mau bagaimana lagi kalau joki kurang. Banyak dari Bima itu karena keterbatasan kita," katanya.

Kondisi kekinian perjokian kuda pacu melengkapi cerita kian memudarnya kuda Sandel di negeri padang savana. Lomba pacuan kuda bukan lagi menjadi ajang unjuk kebolehan kuda Sandel dan kemahiran joki Sumba.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved