Breaking News

Idenya dari Pak Jhon Bell

Cara membentuk gundukan tanah pun tidak sembarangan. Disesuaikan dengan kondisi tanah di taman itu dan bentuk yang mereka inginkan.

Penulis: maksi_marho | Editor: Sipri Seko
zoom-inlihat foto Idenya dari Pak Jhon Bell
pk/mar
POS KUPANG/MAXI MARHO Petugas Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang sedang bekerja di Taman Nostalgia Kupang, Kamis (287/5/2015) siang.

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Beberapa petugas pertamanan tampak sibuk bekerja di Taman Nostalgia Kota Kupang, Kamis (28/5/2015) sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka mencangkul tanah yang menumpuk di lokasi taman itu lalu membawanya menggunakan gerobak dorong ke lokasi taman yang akan ditata. Selanjutnya, tanah itu diratakan sesuai bentuk yang mereka inginkan, disiram dengan air dan ditanami sejumlah bunga.

Cara membentuk gundukan tanah pun tidak sembarangan. Disesuaikan dengan kondisi tanah di taman itu dan bentuk yang mereka inginkan. Mereka bekerja sambil bercanda, sehingga suasana kerja terasa tidak memberatkan tapi justru mengasyikan.

Beberapa saat kemudian, datanglah Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang, Yohanes Bell, ST, MT, membawa beberapa bibit tanaman bunga. Yohanes Bell langsung bergabung dengan para stafnya, lalu bersama bekerja menata taman tersebut.

Yohanes Bell, didampingi Koordinator Tim Wilayah Timur, Eurike FD Adoe, dan Koordinator Tim Wilayah Tengah, Martha Yakoba Edon, menjelaskan mengenai bagaimana caranya mereka menata taman-taman tersebut. Dikatakan Bell, menata taman harus ada unsur seninya. Bagiamana menempatkan suatu jenis tanaman bunga juga harus melalui suatu pertimbangan. Begitu pula dengan bentuk taman dan dimana suatu pot bunga ditempatkan. Untuk menambah unsur keindahan, pot bunga pun bisa dicat dengan warna pilihan yang dianggap sesuai.

Eurike FD Adoe dan Martha Yakoba Edon, menambahkan, kalau semua itu didiskusikan secara bersama-sama sehingga saat bekerja tidak terjadi perbedaan pendapat ataupun kesalahan lagi. "Tapi idenya datang dari Pak Jhon (Yohanes Bell, ST, MT). Kita yang lain ikut menambah saran dan pendapat agar taman yang ditata nantinya menjadi indah dipandang oleh para pengunjung atau orang yang melihatnya," kata Eurike FD Adoe.

Bagi Eurike, sejauh ide itu cemerlang dan bermanfaat tentu harus didukung. Semuanya adalah untuk kepentingan bersama. "Yang tak kalah penting juga adalah kebersamaan dalam bekerja. Boleh banyak ide, kalau tidak ada kebersamaan dalam bekerja, tidak menciptakan komunikasi yang baik antara rekan kerja, akan menempukan hambatan. Itulah yang kami lakukan dalam menata pertamanan," tambah koordinator tim wilayah tengah, Martha Yakoba Edon, SE.

Sebelum pindah tugas menjadi Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang, Yohanes Bell, adalah Kepala Bidang Tata Ruang di Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang Kota Kupang. Disiplin ilmunya sebagai seorang insinyiur arsitektur dan jebolan S2 bidang perencanaan wilayah dan kota dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, menjadi dasar bagaimana ia mampu mengeluarkan ide brilian untuk menata pertamanan di Kota Kupang.

Bagi mereka, menata sebuah taman menjadi indah, tidak boleh asal-asalan. Ada kalanya, meski sudah selesai dikerjakan, mereka membongkarnya lagi dan ditata ulang, bila tidak menarik. Dan, perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit, perubahan mulai nampak. Taman Nostalgia misalnya, kini tak lagi meranggas kekurangan sentuhan, tapi bunga-bunganya mulai indah bermekaran.**

Sumber: Pos Kupang
Tags
Taman Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved