Ancaman ISIS

Wanita Cantik Tawanan ISIS Ditelanjangi, Dites Keperawanan lalu Dilelang?

Dalam sebuah peperangan selalu ada luka mendalam, khususnya anak-anak dan perempuan. Seperti yang terjadi di Suriah yang dikabarkan separo bagiannya s

Editor: Alfred Dama
The Washington Post
Seorang gadis Yazidi yang diberi nama samaran Narin berhasil melarikan diri dari kaum militan ISIS. Namun ia sangat terluka oleh penderitaan yang dialaminya. 

POS KUPANG.COM, DAMASKUS -- Dalam sebuah peperangan selalu ada luka mendalam, khususnya anak-anak dan perempuan. Seperti yang terjadi di Suriah yang dikabarkan separo bagiannya sudah dikuasai ISIS.

Dilaporkan kelompok ISIS yang berhasil menguasai wilayah dan menjadikan tawanan baik laki-laki dan perempuan.

Dengan brutal mereka memilih gadis-gadis paling cantik di antara perempuan yang mereka tangkap dan mengirimkannya ke wilayah kekuasaan di Suriah untuk dijadikan budak seks.

Seperti dilaporkan ahli di PBB yang dikutip Mirror, banyak wanita khususnya yang masih gadis dijadikan rebutan. Bila ada perempuan yang berani menolak perlakuan mereka, dia akan dibakar hidup-hidup karena tak mau berhubungan intim.

Zainab Bangura, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB terkait adalah kekerasan seksual, sudah melakukan perjalanan ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon, dan Yordania serta melakukan pembicaraan dengan sejumlah perempuan yang menjadi korban khususnya perempuan dari kelompok minoritas Yazidi.

Zainab menggambarkan bagaimana para anggota ISIS menelanjangi gadis-gadis malang itu, melakukan tes keperawanan lalu menjualnya ke lelang budak setelah menyerang desa yang dihuni kelompok minoritas tersebut.

Kuasai separo wilayah

Kini kelompok Islamic State atau ISIS dikabarkan menguasai separuh wilayah Suriah setelah mengambil kontrol penuh atas kota Palmyra dan peninggalan kota kuno tersebut. Demikian disampaikan oleh para aktivis dan dikutip oleh USA Today.

Lembaga Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan kelompok ISIS sudah menguasai 36 ribu mil persegi dari negara itu dan juga mengambil kontrol penuh dari kekayaan gas dan minyaknya.

Rami Abdurrahman, seorang aktivis dari lembaga itu, menyatakan kelompok itu mengambil kontrol lokasi arkeologi di kota Palmyra, Kamis (21/5/2015) pagi.

PBB menyatakan jika lokasi arkeologi itu adalah satu dari pusat kebudayaan kuno di dunia. ISIS menguasai kota itu pada Rabu lalu telah mengambil alih kota Ramadi di Irak, pekan ini.

Sebuah video yang diposting online menunjukkan anggota militan memasang poster Presiden Bashae Assad di dalam penjara Palmyra dan kemudian suara gembira.

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Kamis (21/5/2015), telah sepenuhnya menguasai kota kuno Palmyra, Suriah. Situasi ini dikhawatirkan mengancam situs-situs kuno dan artefak bernilai tinggi lain di kota itu.

Dengan dikuasainya Palmyra, Organisasi Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan, ISIS kini sudah menguasai separuh wilayah Suriah.

Direbutnya kota Palmyra, sebuah kota kuno yang menjadi salah satu titik perhentian Jalur Sutra, adalah pukulan terakhir dalam upaya menghentikan gerak maju ISIS setelah jatuhnya kota Ramadi, Irak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved