AirAsia Hilang

"Black Box" untuk Panglima TNI

Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut akhirnya berhasil menemukan dan mengangkat kotak hitam atau black box flight data recorder pesawat AirAsia QZ8

Editor: Alfred Dama

Namun, selalu ada kesamaan pola di dua kali kunjungan Panglima TNI itu. Seisi kapal sudah mengetahui kunjungan Panglima pada satu hari sebelumnya. Segala persiapan untuk menyambut kedatangan jenderal bintang empat itu pun langsung dilakukan. Namun, kali ini, kedatangan Panglima TNI sangat mendadak.  

Kecurigaan saya pun semakin menjadi-jadi. Saat itu, saya yang semakin penasaran mengonfirmasi kecurigaan saya kepada beberapa orang di KRI Banda Aceh. Sebagian membenarkan dugaan-dugaan saya. Namun, tidak ada yang bisa menjawabnya dengan pasti kecuali kehadiran Panglima TNI.  

Sekitar pukul 13.05 WIB, Moeldoko tiba di KRI Banda Aceh dan segala kecurigaan terjawab. Black box telah ditemukan dan dibawa ke KRI Banda Aceh. Prosesnya dilakukan saat saya dan seluruh wartawan dikumpulkan di lounge room perwira untuk melakukan "apel" pagi.  

Penemuan black box yang sudah dinanti-nanti selama lebih dari dua pekan oleh keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia ditutup-tutupi dan ditunda pengumumannya sampai kehadiran Panglima TNI.

Kepala Basarnas Marsekal TNI Soelistyo memang sudah langsung menggelar konferensi pers di Jakarta terkait penemuan itu meski tak ada alat ataupun gambar visual yang ditunjukkan ke publik.  

Ketika ditanya mengapa temuan ini ditutup-tutupi, Moledoko berkilah. Ia mengatakan, TNI ingin mengonfirmasi terlebih dahulu alat yang ditemukan itu kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.  

Moeldoko mengatakan, bisa jadi alat itu bukan black box seperti yang diharapkan, melainkan bagian lain pesawat yang tidak berdampak banyak untuk hasil penyelidikan.  

Oleh karena itu, kata Moeldoko, dalam kunjungannya ke KRI Banda Aceh yang menggunakan tiga helikopter, ia datang bersama Ketua KNKT Tatang Kurniadi dan rombongan. Moeldoko merasa harus mengonfirmasi terlebih dahulu barang yang ditemukan kepada Tatang, sebelum mengumumkannya ke publik.  

"Kita tidak mau spekulasi karena ini akan jadi berita. Karena itu, saya paksa Ketua KNKT hadir (untuk mengecek) apakah ini benar black box," kata Moeldoko.  

Tatang pun mengonfirmasi bahwa alat yang telah ditemukan penyelam TNI AL adalah black box flight data recorder.

Sebenarnya, di Kapal Navigasi Jadayat yang membantu kerja tim penyelam mendeteksi sinyal black box itu, terdapat beberapa staf KNKT yang bisa dimintai konfirmasi, tanpa Panglima TNI "memboyong" Ketua KNKT ke KRI Banda Aceh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved