Piala AFF 2014

Inilah Peta Kekuatan Tim-tim Peserta Piala AFF 2014

Sementara itu pelatih kepala timnas Indoensia Alfred Riedl ketika ditanya peluang Indonesia

Editor: Dion DB Putra
ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Pesepak bola timnas Indonesia mengangkat gawang bersama-sama saat latihan di komplek Stadion My Dinh, Hanoi, Kamis (20/11/2014). Timnas Indonesia menghadapi tuan rumah Vietnam pada laga pembuka grup A Piala AFF 2014 hari Sabtu (22/11/2014). 

Dengan demikian penyelenggaraan Piala AFF 2014 yang berlangsung di Vietnam dan Singapura ini merupakan penyelenggaraan yang ke-10 kalinya.

Di tengah persaingan klasik antara Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam di papan atas persepakbolaan Asia Tenggara, justru Singapura yang mencatat paling sering menjuarai Piala AFF yakni empat kali (tahun 1998, 2004, 2007, 2012).

Thailand mencatat tiga kali juara, kemudian Malaysia dan Vietnam masing-masing satu kali.

Indonesia belum pernah merasakan menjadi juara turnamen ini, meskipun tercatat sudah empat kali menjadi finalis.

Kekuatan tim Singapura sering kali tidak terpantau oleh negara-negara lain, dan itu dimanfaatkan oleh tim negara kecil itu untuk membuat kejutan bagi tim yang meremehkannya.

Peristiwa "sepak bola gajah" Indonesia vs Thailand di Piala AFF 1998 juga karena kedua tim ingin di semifinal bertemu Singapura yang dianggap lebih lemah ketimbang tuan rumah Vietnam. Akhirnya justru Singapura yang tampil seperti tanpa beban bisa memenangi pertandingan semifinal dan final.

Kini di Piala AFF 2014, atau lengkapnya Suzuki AFF Cup 2014, 10 tim tampil di putaran final yang dibagi dalam dua grup.

Grup A terdiri atas tuan rumah Vietnam, Indonesia, Laos dan Filipina,sedangkan grup B berisi tuan rumah Singapura, Malaysia, Myanmar dan Thailand.

Juara dan runner up masing-masing grup akan maju ke semifinal yang dimainkan dengan sistem kandang dan tandang. Sistem tersebut juga untuk babak final.

Kekuatan merata

Makin meratanya kekuatan tim peserta membuat para pelatih tidak mau sesumbar jika bicara soal peluang.

Filipina yang sebelumnya tidak masuk dalam peta kekuatan sepak bola Asia Tenggara, kini sudah dua kali berturut-turut dapat mencapai semifinal.

Meskipun sepak bola bukan olahraga populer di Filipina, pembina sepak bola di sana cukup serius untuk membangun sebuah tim yang tangguh.

Salah satunya adalah dengan menggunakan pemain-pemain naturalisasi.

Keseriusan menghadapi turnamen ini juga ditunjukkan oleh Vietnam yang kini ditangani oleh pelatih asal Jepang Toshiya Miura.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved