Pelantikan Anggota DPR RI

Pakai Jas Bekas Seharga Rp 80 Ribu saat Dilantik

Bukan Adian Yunus Yusak Napitupulu namanya jika tak membuat sensasi

Editor: Benny Dasman
Kompas.com
Presiden SBY usai mengikuti acara pelantikan anggota DPR dan DPD RI periode 2014 - 2019 

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Bukan Adian Yunus Yusak Napitupulu namanya jika tak membuat sensasi. Saat pelantikan anggota DPR-DPD RI yang dihadiri Presiden SBY beserta seluruh jajaran pimpinan lembaga tinggi negara, Adian tampil nyentrik. Aktifis mahasiswa 1998 ini memilih mengenakan celana jins dan jas bekas.

Untuk memasuki gedung DPR RI bukan perkara mudah bagi orang bercelana jeans. Seluruh tamu termasuk wartawan pun wajib memakai celana berbahan kain untuk menghormati acara seremonial di lembaga terhormat ini.

Namun berbeda dengan pendiri  Forum Kota (Forkot) ini. tak ambil pusing jika memang tak diperbolehkan masuk karena mengenakan jeans. "Ini (celana) jeans. Kalau disuruh pulang ya kita pulang. Masa disuruh terhormat dilihat dari pakaiannya. Bukan karena pakaian jelek jadi tidak terhormat," kata Adian di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/10) sesaat sebelum memasuki gedung Kura-kura, tempat pelantikan seluruh anggota DPR dan DPD RI. .

Pria kelahiran Manado, 5 Januari 1971 ini menuturkan, tema busananya kali ini adalah hitam-hitam. Ia memakai jas berwarna hitam dan juga celana jeans hitam."Dresscodenya hitam-hitam. Kulit saya bahkan hitam juga. Sempurna kan hitamnya," tuturnya sambil tersenyum.

Beruntung petugas keamanan tak begitu teliti. Adian pun melengang menuju lantai atas gedung Kura-kura yang dijadikan lokasi pelantikan.

Usai pelantikan, Adian menuturkan,sebagus apa pun pakaian yang dikenakan, hal itu tak menjamin kinerja dan idealisme anggota dewan tersebut."Yang jadi Anggota DPR baju atau orangnya? Yang penting memenuhi asas kesopanan. Jangan dibikin susah," kata Adian,
Baginya, pakaian tidak ada hubungannya dengan kebijakan, pikiran, dan kemampuan. "Harga kita adalah pada apa yang telah dilakukan, bukan dari pakaian," kata Adian, politisi PDIP ini.
Untuk celana jeans hitam yang ia kenakan, Adian mengaku memakai celana yang ia jahitkan seharga Rp 180 ribu. Untuk pakaian atasan yakni kemeja putih lengan panjang, Adian membelinya di Jatinegara seharga Rp 25.000.

Dasi yang akan dikenakan dibeli di ITC Ambassador seharga Rp 25.000. Sedangkan jas ia beli di toko pakaian impor bekas di kawasan Gedebage, Bandung. Harga jas itu hanya Rp 80.000. Untuk sepatu, Adian membeli sepatu diskon 40 persen dengan harga Rp 450 ribu.
Saat pelantikan hari Selasa lalu, Adian juga tampil paling berbeda dari calon anggota DPR yang akan dilantik. Ia tetap percaya diri dengan mengenakan kemeja flanel motif kotak-kotak. Kalung etnik tetap melingkar di lehernya, dan kacamata diselipkan di atas kepala.

Tak seperti legislator lainnya, Adian juga tak mau menginap di hotel bintang lima yang disediakan KPU bagi 560 anggota DPR RI dan 132 anggota DPD sebelum dilantik. Adian memilih berangkat dari rumah pribadinya di Tebet, Jakarta Selatan.

"Logika saja, kami dipilih mengawasi anggaran negara ribuan triliun, mengawasi 17.000 pulau dan 200 juta lebih penduduk Indonesia. Masa pihak hotel tak percaya kami untuk urusan handuk, asbak, dan sandal hotel?" kecam Adian  yang menolak membayar deposit Rp 1 juta.
Para wakil rakyat ini diinapkan di tiga hotel yakni Hotel Gran Melia, The Sultan Hotel, dan Hotel Shangri-La. Mereka juga diberangkatkan bersamaan dengan bus dari hotel menuju gedung DPR RI.

Batik Sarung
Tak hanya Adian yang tampil berbeda. Politisi PDIP Yoseph Umarhadi memilih mengenakan celana berbahan batik dipadu jas hitam dan baju putih lengan panjang. "Saya menggunakan celana berbahan batik, untuk lebih mengekpose kebudayaan kita, dan batik juga kan dikenal milik Indonesia," kata Yoseph.

Menurut Yoseph, celana berbahan batik tersebut dibuat istrinya sendiri dan biayanya pun tidak menghabiskan dana dari Rp100 ribu. Dirinya pun menilai memakai celana berbahan batik sangat nyaman dan membuat iri banyak orang. "Banyak (anggota DPR lainnya) yang bertanya ke saya tentang celana ini dan mereka seperti cemburu melihat saya," ucap Yoseph sambil memamerkan celananya.

Celana berbahan batik Yoseph, terlihat sepintas seperti dibentuk memakai sarung. Akan tetapi, jika dilihat secara seksama, bahan batik tersebut dibuat celana seperti layaknya model casual namun sisi kanannya terdapat lebihan bahan untuk menutupi bagian depannya.
Sementara itu, anggota DPR RI dari Partai Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra yang juga baru pertamakali menjabat sebagai legislator, saat pelantikan didampingi 70 orang tim suksesnya dari Bali.

Salah seorang tim sukses Adhi yakni Made Jelada mengatakan, semua biaya tim selama di Jakarta ditanggung Adhi. Baik itu transportasi, penginapan, makan hingga jalan-jalan ke lokasi wisata. "Dari Bali kita terbang ke Bandung, untuk jalan-jalan ke Trans Studio, Cibaduyut dan dilanjutkan ke Pura yang ada di kaki Gunung Salak, Bogor. Besok rencananya mau ke Monas," ujar Made Jelada.

Saat hadir dipelantikan Adhi,  Made Jelada bersama 70 rekannya memakai  baju seragam berupa batik warna kuning.

Tak hanya Anak Agung, anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (DPR), Irmawan juga turut membawa keluarganya ke gedung parlemen sebanyak 30 orang. "Ada 30 orang yang mengantar, dari keluarga dan kerabat. Alhamdulilah bapak terpilih," kata salah satu keluarga Irmawan.

Pantuan Tribun, saat pelantikan DPR RI dan DPD RI, ribuan orang memenuhi  depan gedung DPR Nusantara I hingga Nusantara III . Mereka adalah keluarga, kerabat hingga tim sukses sang anggota dewan tersebut. (tribunnews/zul/sen/fer/adi)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved