HUT Kemerdekaan RI

Bupati-Wabup Lembata Saling Menyuap

Umumnya mengharapkan agar momen tersebut sebagai tanda akan segera terjadi rekonsiliasi

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
zoom-inlihat foto Bupati-Wabup Lembata Saling Menyuap
POS KUPANG/FRANS KROWIN
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T (kanan) menyuapi Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun pada resepsi kenegaraan memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Lembata, Minggu (17/8/2014) malam.

POS KUPANG.COM, LEWOLEBA --Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati (Wabup) Viktor Mado Watun, saling menyuapi saat acara potong tumpeng pada malam ramah tamah resepsi kenegaraan memperingati HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2014) malam.

Acara saling suap itu mendapat sambutan hangat dari semua undangan yang hadir pada malam itu. Aplaus sangat meriah ketika Bupati Sunur menyuapi Wabup Viktor Mado Watun, yang berada tepat di sampingnya. Momentum langka itu pun mengundang berbagai spekulasi.

Umumnya mengharapkan agar momen tersebut sebagai tanda akan segera terjadi rekonsiliasi di antara pucuk pimpinan di daerah tersebut. Ada yang menyebutkan, peristiwa saling suap itu merupakan wujud kerendahan hati seorang bupati terhadap wakil bupati. Sikap bupati juga sebagai pengejawantahan dari sifatnya yang low profile, apa adanya, yang ingin memberi lebih, yang memberi perhatian lebih, dan berbagai tanggapan positif lainnya.

"Jujur saja, peristiwa saling suap ini merupakan yang pertama kali sejak kedua pucuk pimpinan ini dikabarkan tidak akur dalam beberapa waktu terakhir. Bagi kami, kalau saja hubungan bupati dan wakil bupati membaik, mesra, pasti pembangunan di Kabupaten Lembata akan lebih baik lagi. Terus terang, kami  ingin keadaan ini  semakin membaik pada hari-hari mendatang," ujar salah seorang tokoh yang tak mau disebutkan namanya.

Dalam sambutannya Bupati Sunur mengatakan, acara ramah tamah dan resepsi kenegaraan itu tidak hanya  tradisi yang dilaksanakan dari tahun ke tahun tetapi juga merupakan moment perenungan atas semangat kemerdekaan dan nilai-nilai kebangsaan bagi seluruh rakyat.

Khusus untuk Kabupaten Lembata, lanjut  Sunur, momentum itu hendaknya dimaknai sebagai kesempatan untuk meningkatkan ketahanan, memperkuat persatuan dan kesatuan nasional dan lewotana - leu auq Lembata dari berbagai tantangan.

Ke depan, lanjut dia, Lembata harus dibangun dalam semangat kebersamaan. Semangat itu terintegrasi dalam komitmen untuk mewujudkan visi Kabupaten Lembata 2011-2016, yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berbasis potensi dalam perspektif tata ruang.

"Saya menyadari, masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Hal ini tentunya bukan sesuatu yang disengajakan. Masih banyak ide kami berdua (bupati dan wakil bupati) yang masih harus diimplementasikan lagi untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat," ujar  Sunur.

Menurut dia, untuk mewujudkan hal itu, pemerintah masih menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan, seperti terbatasnya sumber daya keuangan daerah. Oleh karena itu, berbagai langkah telah dan sedang dilakukan untuk mendapatkan dana dari APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) guna menjawabi aneka ragam kebutuhan masyarakat.

Untuk memperoleh alokasi dana APBN, kata  Sunur, pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak, yakni seluruh stakeholders yang ada di daerah itu. "Kami butuh dukungan seluruh komponen masyarakat untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik," ujarnya. (kro)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved