Kantor KPU SBD Terbakar
Kapolda: Sudah Tradisi Orang Sumba Bawa Parang
Kapolda NTT, Brigjen (Pol) Untung Yoga mengatakan kebiasaan orang Sumba membawa parang sudah menjadi tradisi sehari-hari
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Kapolda NTT, Brigjen (Pol) Untung Yoga mengatakan kebiasaan orang Sumba membawa parang sudah menjadi tradisi sehari-hari. Hal itu pula terjadi ketika terjadi unjuk rasa pada, Jumat (28/3/2014) di Tambalaka, Sumba Barat Daya.
"Kalau orang Sumba itu (kebiasaan membawa senjata tajam,red) merupakan hari-hari. Senangpun bawa itu. Yang paling penting adalah polisi sudah menghimbau. Bahwa itu kelengkapan hari-hari mereka. Termasuk busur dan panah, parang, tombak, busur panah adalah kelengkapan mereka secara tradisional turun-temurun. Bukan karena ini baru dia bikin tetapi tentu dalam konteks pemilu ini kurang tepat karena itu kita himbau supaya jangan salah gunakan," katanya di Kupang, Jumat (28/3/2014).
Soal adanya upaya pembiaran dari aparat keamanan, Yoga Ana dengan tegas mengatakan bahwa itu tidak benar.
"Siapa yang suka membiarkan? Orang misi orang lain saja tidak boleh. Kalau ada yang omong begitu , mungkin karena dia tidak penah melihat kita apel pagi dan kita buat apa. Bahwa sesuatu terjadi itu bukan karena dikehendaki. Kalau dikehendaki baru namanya pembiaran," pungkasnya.*