Jalan Salib di Kupang Jadi Ikon Paskah
Kami mengharapkan pentas jalan salib ini bisa menjadi model atau ikon perayaan Paskah Pemuda Klasis Kota Kupang," kata Harry .

Demikian harapan Ketua Pentas Jalan Salib, Harry Uly saat membacakan sambutannya pada acara pembukaan Petas Jalan Salib di Taman Nostalgia Kupang, Kamis (28/3/2013) malam.
Herry mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara bagaimana jemaat memaknai perayaan Paskah, bukan dengan hura-hura, melainkan melakukan kegiatan yang bisa memuliakan nama Allah.
Karena masyarakat bisa secara simbolik melihat kematian Anak Allah untuk menebus dosa manusia.
Walikota Kupang, Drs. Jonas Salean, M.Si, sebelum membuka kegiatan itu memberikan apresiasi kepada para pemuda dan jemaat GMIT Kota Kupang.
"Pemerintah akan terus memberi motivasi kepada seluruh warga Kota Kupang. Namun diharapkan setiap tahun kegiatan yang dilakukan ada peningkatan kualitas sehingga menjadi daya tarik untuk orang luar," imbau Jonas.
Pendeta Anis Ratu berharap tema pentas jalan salib, yakni 'Ajarlah kami untuk mengerti pengorbananMu', benar-benar bisa dimaknai oleh setiap jemaat.
"Paskah, kebangkitan adalah ujung, tapi bagaimana kita harus bisa mengingat dan memaknai masa-masa sengsara yang dialami Yesus selama berminggu-minggu itu. Paskah adalah puncak dari rangkaian penderitaan dan penyerahan Yesus yang luar biasa itu," kata Pdt. Anis.
Pdt. Yani Manobe yang memimpin ibadah pembukaan jalan salib tersebut menekankan pentingnya iman dan percaya kepada Tuhan serta mengikuti kebenaran Tuhan.
"Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu, jika orang itu percaya pada Tuhan. Waspadalah dalam bicara, berpikir, ambil keputusan, memilih teman, pasangan hidup, segala sesuatu. Melihatlah berulang-ulang, mendengar berulang-ulang tapi bicara cukup satu kali," pesan Pdt. Yani dalam kotbahnya.