Penembakan Warga NTT di Sleman
Keluarga Minta TNI/Polri Ungkap Kasus Penembakan di Lapas Sleman
Johanis Dekresano, wakil Adrianus Candra Galaja alias Dedi, korban penemkan di Lapas Sleman mengatakan keluarga berharap
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Alfred Dama
"SBY Jangan hanya diam. Kami juga minta pimpinan TNI/POLRI bisa menuntaskan kasus penembakan warga NTT ini dan mengungkap motif dibalik kasus tersebut. Tolong para petinggi TNI/POLRI kalau memberikan pernyataan di media, berikan pernyataan yang transparan dan menyejukkan sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," harap Dekresano.
Lebih jauh Dekresano mengatakan, terlepas dari para korban adalah tersangka dari kasus pembunuhan Santoso, an keempat warga NTT itu adalah anak negeri. Dan karenanya keempat warga NTT itu harus mendapat keadilan hukum dan tidak dibantai sedemikian rupa saat sedang menjalani proses hukum.
"Sebagai anak negeri yang sedang menjalani proses hukum di LP, mereka harusnya berada dibawah perlindungan negara. Tapi ternyata mereka harus mati di tangan negara, dibantai secara keji seperti itu. Ini kan sangat tidak adil dan merupakan pelanggaran HAM," kata Dekresano.
Selain itu, Dekresano juga berharap agar aparat berwenang bisa kembali mengusut tuntas kasus pembunuhan Santoso di Hugos Cafe sehingga bisa diketahui apa sebenarnya yang melatarlakangi peristiwa tersebet. Meskipun empat tersangka sudah meninggal namun ada saksi lainnya yang bisa memberikan kesaksiannya.
"Agar motif dari kasus awal pembunuhan di Hugos cafe dan kasus pembantaian di LP Sleman ini bisa terang benderang terungkap. Karena semua peristiwa terjadi itu ada sebabnya. Tidak ada asap kalau tidak ada api," kata Dekrasano.
Komnas HAM juga diharapkan ikut terlibat dalam mengungkapkan dua kasus tersebut. Jika perlu dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Karena penembakan terhadap empat warga NTT di dalam Lapas itu benar-benar merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM).
Seperti diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati.
Keempat korban itu adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.*
*