Penembakan Warga NTT di Sleman
Seribu Lilin di NTT untuk Korban Penembakan di Sleman
NTT mempersembahkan 1.000 lilin dan doa bersama untuk empat warga NTT korban penembakan oknum tak dikenal di LP Gebongan, Yogyakarta.
Aksi solidaritas spontan ini digelar di Jalan El Tari, Kota Kupang, depan rumah jabatan gubernur NTT, Minggu (24/3/2013) mulai pukul 21.30 Wita.
Pantauan Pos-Kupang.Com ,para pemuda ini datang bergerombolan dan sendiri-sendiri. Di tangan mereka sudah ada sebungkus lilin. Mereka menyalakan lilin kemudian meletakannya di atas trotoar jalan lebih dari 200 meter.
Mereka begitu khusuk mengikuti prosesi sederhana yang dilakukan spontan. Mereka tak hanya membakar lilin. Mereka juga nampak duduk dalam kelompok-kelompok kecil sambil mengheningkan cipta.
Beberapa di antaranya malah menitikan air mata haru. Gerombolan pemuda yang datang makin malam makin banyak sehingga lebih dari sebagian ruas jalan seluas 10 meter itu dipenuhi kendaraan roda dua dan empat.
Beberapa pemuda yang ditemui seperti Geby Djari, Vira Mentari, Sarmen, Nona Adoe, Echa Seraldy dan lainnya mengaku datang ke tempat tersebut karena diundang melalui facebook maupun blackberry massengger.
"Tidak ada yang menggerakan kami. Saya dapat pesan dari BBM sehingga secara spontan, karena solidaritas, datang ke sini. Di Jakarta saja orang lakukan aksi di Bundaran HI. Lalu kita di Kupang yang merupakan daerah asal empat korban penembakan ini tak lakukan aksi, di mana rasa solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan kita," kata Geby Djari.
Seentara Vira Mentari mengatakan, "Ini sebagai bentuk aksi kita agar mendapat perhatian dari pemerintah yang lebih tinggi. Salah atau benar, Indonesia adalh Negara hukum. Siapapun dia, tidak boleh ada aksi main hakim sendiri. Mudah-mudahan arwah empat teman kami ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa."
Entah siapa yang memulai, ratusan pemuda ini kemudian sepakat untuk besok, Senin (25/3/2013), bersama-sama menjemput empat jenazah ini di Bandara El Tari Kupang. Ada di antara mereka yang langsung bergabung di rumah duka untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.
Empat korban ini diduga Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermi Ynto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).