Oleh Maria Matildis Banda

Libur Bola

"TERIMAkasih Bos! Terima kasih banyak sebulan ini mengizinkan kami bebas masuk kantor jam sembilan pagi. Mengerti kami gila bola. Terima kasih sekali lagi ya...” Jaki berkata sambil tertunduk-tunduk. Benza tidak menjawab apa-apa.

"TERIMAkasih Bos! Terima kasih banyak sebulan ini  mengizinkan kami bebas masuk kantor jam sembilan pagi.   Mengerti kami gila bola. Terima kasih sekali lagi ya...” Jaki berkata sambil tertunduk-tunduk. Benza tidak menjawab apa-apa.

Dia tahu betul bahwa selama sebulan ini pasti anak buahnya  uring-uringan kalau dipaksa apel tepat jam tujuh pagi. Bahkan sebagian besar akan tambal sulam masuk kantor, dan pekerjaan kantor akan amburadul gara-gara bola. Karena itulah dia ambil kebijakan apel pagi jam sembilan, dengan catatan semua pekerjaan selesai tepat pada waktunya.

 Maaf Bos, apakah Senin pagi kami boleh tidak masuk kantor?” Tanya Jaki dengan harap-harap cemas.
 Mau nonton bola sampai pagi lagi?”

 Ya, Bos! Final Piala Dunia, Spanyol melawan Belanda Senin dini hari jam dua tiga puluh wita. Jadi kami izin Bos?”
 Mau masuk kantor jam berapa?”

 Jam sepuluh Bos, kalau boleh ya jam 11.00. Kami janji mau kerja sampai beres. Janji Bos! Janji.”


***
 Aduh Paul, betapa bahagianya punya Bos yang mengerti hidup seperti Benza. Terima kasih ya Paul. Bos memberi izin dibarengi dengan kamu memenangkan Spanyol. Oh, betapa bahagianya semua utang-utangku bakal terbayar karena Bos dan engkau Paul...” Jaki berkedap-kedip gembira hati.

Paul, si gurita dari Jerman meramalkan Spanyol akan keluar sebagai juara dunia 2010. Hebat benar ya si gurita bisa meramal dan sudah lima kali benar. Besok pagi kita akan tahu apakah ramalan Paul benar atau salah. Belanda atau Spanyol! Spanyol atau Belanda. Ini kesempatan emas untuk menang taruhan.  Paul sekali ini aku sungguh percaya padamu. Spanyol menang! Terima kasih Paul!” Jaki senang bukan main.  Kamu baik dan Benza pun baik. Bukankah ini keberuntunganku?

 Jadi kamu pegang Spanyol? Apa tidak keliru? Belanda yang pasti menang, bukan Spanyol. Mana mungkin kamu pilih Spanyol?” Tanya Nona Mia.

 Sekali Spanyol tetap Spanyol. Soalnya aku pernah kerja sama dengan orang Spanyol waktu ada kerja sama, mitra kesehatan  antar negara. Lagi pula biar aku punya kesempatan terbang ke Spanyol kalau menang taruhan nanti! Aku yakin Spanyol menang!” Jaki meyakinkan dirinya sendiri.

 Bukan karena ramalan Paul si gurita?” Tanya Nona Mia.  Kamu penggemar peramal bukan? Sudah tidak percaya lagi sama ramalan manusia, sekarang malah percaya ramalan Paul si Gurita. Bukankah kamu orang saleh yang anti peramalan dan pendukunan? Mana mungkin sih percaya sama Paul!”

 Sumpah! Aku lebih percaya Paul. Lagi pula buat apa pilih Belanda yang  menjajah kita selama 350 tahun?” Jaki meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap pilih Spanyol, bukan Belanda. Dia yakin karena Paul si gurita bukan karena mengerti sepak bola. Bahkan rencananya kalau dia menang taruhan dia akan ke Jerman untuk beli Paul si gurita. Dia akan taruh gurita di aquarium besar di kampungnya. Orang-orang boleh datang untuk bertanya apa saja kepada si Paul.  Paul yang memberi tanda, aku yang dapat dapat duitnya. Bukankah aku bakal tambah kaya?”

***
 Siapa pemain Spanyol yang kamu unggulkan bakal menjebol gawang Belanda?” Tanya Nona Mia.

 Christiano Ronaldo, Podolski, Owen, dan Landon Donovan,” jawab Jaki dengan lancar, yakin, dan salah.  Aku percaya kaki emas mereka akan membawa Spanyol sebagai juara!”

 Kalau pemain Belanda yang kamu yakin bakal keok siapa?”
 Thoman Mueller, Sebastian Abreu, Luis  Soares, dan Kaka!” Jaki membusungkan dada sambil salah kapra.  Semua mereka bakal lenyap ditelan Landon Donovan dan kawan-kawan dan aku akan menang taruhan!”

 Ha ha ha semoga Landon Donovanmu menang ya he he,” Nona Mia merasa kasihan pada Jaki yang sesungguhnya tidak mengerti apa-apa soal bola tetapi tenggelam dalam demam sepak bola. Rupanya Jaki pegang tema, salah nama salah sebut tidak peduli yang penting menikmati bola dan Spanyol menang.

***
 Halo Jaki, Nona Mia, dan selamat pagi Bos!” Rara datang sambil terbungkuk mengucapkan salam kepada kedua sahabatnya dan juga Benza si bos.   

 Kamu pegang siapa?” Tanya Nona Mia.
 Argentina! Aku yakin Argentina keluar sebagai juara dunia 2010 mengalahkan Jerman,” Rara penuh semangat disambut ledakan tawa dari teman-temannya.

 Ha ha ha Jaki pegang Donovan, Rara pegang Maradona, salah sambung deh! Tetapi yang penting hati gambira!” Keempatnya berjabatan tangan.

 Selamat buat Argentina ya,” kata Benza menahan tawa.  Karena kalian bakal nonton Piala Dunia sampai pagi. Hari Senin, 12 Juli 2010  kamu kuizinkan libur tidak masuk kantor...” *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved