Oleh Maria Matildis Banda

Demi Partai

AYO, lelang saja. Paket mana yang bayar paling tinggi, itu yang akan didaftarkan di KPU dan diperjuangkan menjadi paket tetap," demikian kompromi partai, partai-partai, atau gabungan partai yang punya maupun tak punya kursi di DPRD.

AYO, lelang saja. Paket mana yang bayar paling tinggi, itu yang akan didaftarkan di KPU dan diperjuangkan menjadi paket tetap," demikian kompromi partai, partai-partai, atau gabungan partai yang punya maupun tak punya kursi di DPRD.  

Sepanjang undang-undang membolehkan ya, ambil yang bantingannya tertinggi. Bukankah ini kesempatan kumpul pundi-pundi? Kesempatan tambah modal?"   

Bagaimana kalau paket calonnya terlalu banyak? Akan membingungkan pemilih. Mau pilih yang mana kasih tinggal yang mana? Bukankah suara akan tersebar tidak karu-karuan dan terbuang percuma? Nanti kita dicap tukang bohong! Sebab calon kita kalah..."

Itu bukan urusan partai, bukan urusan kita para pengurus. Para pemilih mau bingung bin bingung biar saja. Yang penting kita punya partai dapat duit. Sudahlah jangan pikir susah dan sok ideal...Soal tukang bohong? Bagus sekali itu. Sudah biasalah yang namanya pembohongan publik dari tingkat dusun sampai Jakarte," demikian komentar Rara sang ketua.   

                                        ***
Hebat ya, tanah tumpah darah  tercinta ini. Konon salah satu kehebatannya adalah pesta demokrasinya yang sangat luar biasa. Pemilu kada sampai lima paket, enam paket, tujuh, delapan, bahkan sembilan paket dan hampir sepuluh paket. Bukan maen!
Lebih baik kita dukung paket calon yang meyakinkan, yang benar-benar dapat membawa rakyat menuju kesejahteraan. Kita bergabung saja dengan partai lain yang telah mendukung paket calon berkelas. Kalau kita asal pilih dan asal terima paket calon yang bayar paling mahal, bagaimana kalau paket yang kita unggulkan itu kalah?" Jaki tidak puas.  Kita dicap tukang bohong lagi, bukan?"

Kalau kalah ya kalah. Mau bilang apa? Namanya juga paket calonnya banyak sekali, jadi kalau dapat suara hanya sedikit ya apa boleh buatlah. Yang penting partai jalan terus hidup terus. Paket calon dan urusan pemilu kada selesai ya nasibnya selesai. Sementara partai harus jalan terus, bukan? Soal bohong itu biasalah..."

Bagaimana dengan nasib rakyat kalau seandainya unggulan kita menang pada hal kita ketahui kualitas dan kapabilitasnya meragukan. Kita sudah tahu pasti bahwa dalam tangan dia rakyat akan menderita sengsara...lagi-lagi kita dicap pembohong!"

Jangan berandai-andailah meskipun berandai-andai itu penting dalam politik. Kalau dicap pembohong ya sudahlah terima saja, yang penting partai tetap hidup!"

Bagaimana rakyat banyak yang menunggu dengan cemas, dan menanti dengan was-was masa depan mereka diantar oleh paket yang mana? Demokrasi apa yang sedang kita perjuangkan? Mau pilih mana? Kepentingan partai atau kepentingan rakyat?"

Jelas-jelas kelihatan dari tingkat ranting sampai ke tingkat batang bahkan akar, semuanya demi partai. Dari sekretariat partai di kampung gunung sampai di tingkat metropolitan, tetap demi partai. Dari pengurus yang pendidikannya paling rendah sampai pendidikan tertinggi, tidak sekolah, putus sekolah, sampai profesor doktor master  semuanya sama, demi partai. Titik. Jadi kalau sampai lima enam tujuh delapan sembilan dan sepuluh paket ya santai saja. Kalau dicap pembohong lagi, ya apa boleh buat santai saja lagi!"

                                                      ***
Nona Mia diam saja mengikuti debat antara Jaki dan Rara. Beda banget dengan pemilu kadanya Bali, paling tinggi empat paket, dan selalu ada upaya partai-partai untuk hanya tampilkan dua paket saja. Seperti terjadi dengan Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan, Karangasem, masing-masing hanya dua, tiga paket saja. Kesepakatan partai-partai berjalan dalam proses dengan fokus pada rakyat. Meskipun dimulai dengan cukup banyak calon, proses penjaringan akhirnya mengarah pada paket yang memang benar-benar pantas menjadi paket  unggulan partai demi rakyat. KPU tinggal mengetuk palu bagi pasangan calon yang jelas akan membawa rakyat melalui jalan menuju masa depan bersama. Paket calon terbaik, tinggal pilih salah satu yang diyakini bahwa bersamanya masa depan cerah dan rakyat sejahtera.

Jangan bandingkan dengan Bali. Bali ya Bali. Kita ya kita. Tidak bisa dibedakan disamakan apalagi dibandingkan. Maaf saja!"

Bagi partai-partai di Bali rakyat nomor satu, karena itulah mereka sangat kompromi untuk menentukan paket calon yang benar-benar integritas kepemimpinannya meyakinkan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat..."
Itu Bali bukan kita!"

Jadi mau pilih mana? Bali atau kita?"
Kita dong..."
                                            ***
Bagaimana pendapatmu Benza? Bali atau kita? Kita atau Bali? Benza diam saja. Capek rasanya memberi masukan pada Jaki dan Rara yang kinerja partainya memang demikian. Yang penting kepentingan partai. Kepentingan rakyat hanya lipstik. Demi partai jadi pembohong besar pun jadilah...  
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved