Laporan Novemi Leo
Di Camplong, Lansia Diajar Baca Tulis
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Sejumlah warga lanjut usia (Lansia) dan anak putus sekolah di RT 10/RW 05, Kelurahan Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, diajar baca tulis dan gambar. Program pendidikan luar sekolah (PLS) di wilayah itu sudah berlangsung sejak tanggal 1 Agustus 2009 hingga Februari 2010. Mereka berharap pemerintah melanjutkan program ini karena masih banyak warga di wilayahnya yang belum bisa baca tulis.
Disaksikan Pos Kupang, Minggu (30/8/2009) pukul 15.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, sekitar 30 warga yang berusia 17-65 tahun berkumpul di rumah Ketua RT 10, Bastian Utan. Peserta didik itu kebanyakan sudah lansia. Proses belajar mengajar peserta didampingi dua tutor, Bastian Utan dan Ambo Tang.
Kegiatan belajar berlangsung di depan teras rumah. Ada yang duduk di kursi, ada yang duduk di atas lantai, namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar baca dan menulis. Dengan buku dan pensil masing-masing, setiap peserta berusaha menulis huruf dan kata-kata sesuai yang ada di papan tulis yang berbahan tripleks.
Ditemui usai kegiatan, Bastian menjelaskan, kegiatan PLS ini sangat bermanfaat bagi warga RT 10 pada khususnya dan warga Kelurahan Camplong umumnya. Karena di wilayahnya, masih terdapat banyak warga yang belum 'melek huruf' dan putus sekolah.
"Dari sekitar 175 warga di RT 10, ada sekitar 60-an warga yang putus sekolah, bahkan ada yang belum bisa baca tulis. Kami berharap periode berikutnya, program PLS tetap ada di wilayah kami," kata Bastian.
Dengan program ini maka ke depannya seluruh warganya bisa melek huruf. Manfaat lain, kata Bastian, peserta juga bisa meningkatkan taraf ekonominya. Karena dalam kegiatan PLS itu, setiap peserta di wilayahnya mendapatkan dana sebesar Rp 50.000,00. Dan, secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari 10 orang), mereka memanfaatkan dana itu untuk mengembangkan suatu usaha tertentu.
"Tiga kelompok PLS di RT 10 sudah mulai mengembangkan usaha ekonomi. Dua kelompok pelihara ayam dan satu kelompok pelihara ternak babi," kata Bastian yang juga Ketua RT 10 wilayah tersebut.
Sementara Ambo mengatakan, program PLS pada setiap wilayah berlangsung sekitar enam bulan. Pada akhir pendidikan, peserta akan mengikuti ujian dari dinas pendidikan dan yang lulus akan diberikan semacam ijazah atau sertifikat. (*)