Kadisparek NTT, Wayan Darmawa: Setiap Destinasi Wisata Dibangun Penginapan dan Restoran

Kata Kadisparek NTT, Wayan Darmawa: Setiap Destinasi Wisata Dibangun Penginapan dan Restoran

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Ir. Wayan Darmawa, M.T 

Kata Kadisparek NTT, Wayan Darmawa: Setiap Destinasi Wisata Dibangun Penginapan dan Restoran

POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Pembangunan Pariwisata NTT dengan pendekatan Pariwisata Estate Berbasis Kemasyarakatan akan membangun seluruh destinasi wisata. Saat ini destinasi yang sudah teridentifikasi sekitar 1.118. Namun tidak semua ditangani oleh pemerintah Provinsi.

Sesuai RPJMD tahun 2018/2023 yang ditangani APBD provinsi yaitu 22 destinasi, dimana tujuh destinasi yaitu Fatumnasi di TTS, Koanara di Ende, Wolwal di Alor, Mulut 1.000 di Rote, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, Lamalera di Lembata dan Praimadita di Sumba Timur akan dilaksanakan pada 2019.

1.000 Penari, 300 Pemusik Tatong, dan Koreografer ISI Jogja Meriahkan Festival 3 Gunung Lembata

Sedangkan destinasi lainnya akan dilakukan dengan dukungan rancangan melalui APBD Provinsi dan pelaksanaannya dilakukan kemitraan melalui BUMN dan dana desa serta kemitraan dengan pihak ketiga atau swasta.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa, ketika ditemui POS-KUPANG. COM, di ruang kerjanya, Rabu (1/8/2019) menyebutkan dari tujuh destinasi yang dibangun tahun inj pendekatannya adalah meningkatkan kapasitas kualitas 5A.

BREAKING NEWS: Pencuri Ternak di Pahunga Lodu, Sumba Timur Diringkus Polisi

Pertama Atraksi, dari tujuh destinasi yang dibangun memiliki kekuatan daya tariknya baik dari Sumber Daya Alam (pesisir) dan Budaya.

Sedangkan pada tahun depan akan ditata tujuh destinasi lagi. Pengembangan destinasi dilakukan secara terencana, ada penataan sekaligus peningkatan manajemen tata kelola bisnis destinasi.

"Kali ini kita akan fokus membagi area bisnis dan area konservasi. Setiap destinasi akan terbagi dalam beberapa area yaitu area terdepan adalah area bisnis dimana ada ekonomi yang tumbuh misalnya area kuliner dan ekonomi kreatif, serta atraksi. Misalnya setelah melewati area bisnis dan masuk ke dalam masyarakat harus menggunakan pakaian adat ketika masuk ke destinasi budaya," tuturnya.

Dinas Pariwisata juga akan mulai mendorong, menghidupkan, memgembangkan dan menggali atraksi dengan seni tari-seni tari daerah.

Kedua, Aksesibilitas. Dimana di lokasi destinasi juga akan didorong aksesibilitas dengan peningkatan jalan dilakukan.

Ketiga akomodasi. Di setiap destinasi sedang dibangun cottage (penginapan) dan restoran dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Cottage akan dikelola BumDes. Dimana Provinsi akan mendapatkan bagian dengan rate10-20 persen dari pendapatan. Hal itu untuk memperluas program provinsi.

Keempat, Aminitas, dimana area bisnis berada paling depan. Tidak bercampur baur.

Kelima, Awerness, kemampuan penerimaan masyarakat terhadap wisatawan ini yang harus diperbaiki. Contohnya masyarakat adat jangan dipaksa untuk berpikir bisnis tapi fokus pada adat itu sendiri.

"Sedangkan bisnis ini akan dilatih kaum milenial. Jadi ada pembagian peran. Selama ini kan tidak jelas. Dengan penataan ini harapannya tahun 2021 tren pariwisata NTT luar biasa. Disamping didorong dengan festival-festival yang bertema," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved