Di Kota Kupang Hasil SLI Jagung Hibrida Lamuru Cocok di Lahan Kering dan Kondisi Air Terbatas

Di Kota Kupang Hasil SLI jagung hibrida Lamuru Cocok di Lahan kering dan Kondisi Air Terbatas

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti
Suasana panen perdana tanaman jagung di Kolamanu, Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis (25/7/2019). 

Di Kota Kupang Hasil SLI jagung hibrida Lamuru Cocok di Lahan kering dan Kondisi Air Terbatas

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hasil Sekolah Lapang Iklim (SLI) IIII yang diselenggarakan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Kupang di Kolamanu, Kelurahan Kolhua, Kota Kupang memperlihatkan bahwa varietas jagung hibrida lamuru cocok ditanam di lahan kering dengan kondisi air terbatas terutama pada musim kemarau.

Demikian dijelaskan oleh Apolonaris S. Geru SP, M. Si kepada POS-KUPANG.COM, di sela panen perdana di Kolamanu, Kamis (25/7/2019).

Gegara Tunjangan Perumahan dan Transportasi, Ketua Fraksi NasDem Proses Hukum Bupati Sikka

Apolonaris menjelaskan, sekolah lapang iklim yang diselenggarakan Stasiun Klimatologi Kupang merupakan tindak lanjut dari Perpres no 2 tahun 2015 tentang Nawacita khusunya poin nomor 7 yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Lanjutnya Program SLI tahap III melibatkan 25 peserta petani setempat menggunakan lahan seluas 4000 m².

SLI tahap III dilaksanakan selama kurang lebih 114 hari sejak 2 April hingga 25 Juli 2019, berupa penyuluhan dan praktek lapangan.

67 KK di Desa Lewogroma Lembata Kesulitan Air, Begini Suka Duka Mereka Setiap Hari

SLI tahap III ini dilakukan sekaligus ingin mengetahui daya adaptasi dua varietas jagung (hibrida kumala dan lamuru) di lahan kering pada saat musim kemarau di mana kondisi air untuk kebutuhan tanaman sangat terbatas.

Pola penyiraman dilakukan dengan dua cara yakni sprinkle dan manual. Untuk varietas hibrida kumala dilakukan dengan penyiraman sprinkle. Sementara varietas hibrida lamuru di bagi dua, ada yang manual dan yang sprinkle.

Hasilnya, berdasarkan ubinan yang dilakukan oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kupang dan Dinas Pertanian, untuk varietas hibrida lamuru mencapai 7,2 ton dengan pola penyiraman manual.

Sementara varietas kumala hasilnya lebih rendah kendati menggunakan pola penyiraman sprinkle, karena varietas ini membutuhkan lebih banyak air dengan kondisi tanah yang lebih lembab.

Dengan demikian varietas jagung yang cocok untuk ditanam pada musim kemarau dengan kondisi air terbatas yaitu varietas hibrida lamuru dengan pola penyiraman manual. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved