Ratusan Anak di Sumba Timur Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Anak
Mereka melakukan pawai bersama panitia pelaksana dan orang tua, star dari gedung MPL Payeti dan finish di Taman Sandelwood
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Ratusan Anak di Sumba Timur Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Anak
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU--Dalam rangka perayaan hari anak nasional (HAN) Tahun 2019, ratusan anak di Kabupaten Sumba Timur, Propinsi NTT menggelar pawai bersama untuk mengkampayekan anti kekerasan terhadap anak, Selasa (23/7/2019) sore.
Mereka melakukan pawai bersama panitia pelaksana dan orang tua, star dari gedung MPL Payeti dan finish di Taman Sandelwood Kota Waingapu.
Adapun dalam pawai itu anak-anak membawakan sejumlah baliho dan spanduk bertuliskan 'Orang Tua Asshiaap! siap tabungan pendidikan anak, siap mengasuh anak dengan cinta, siap mengembangkan potensi anak, siap mengembangkan karakter baik anak', 'Bapa Mama Urus Saya Punya Akte Lahir Pliss', Waspada Predator Anak', 'Stop Kekerasan Terhadap Anak'.
Selain itu, 'Orang Tua Harusnya Menjadi Teman Curhat Terbaik Bagi Anak', 'Kami, Korban Kekerasan Seksual Pada Anak, Masa Depan Kami di Rusak, Kami Dikucilkan Dari Lingkungan, Berikan Kami Rumah Aman, Tempat Kami Mengembalikan Hidup Kami', 'Sejak 2015-2019 total 536 Anak Menjadi Korban Kekerasan, Dengan 222 Anak Dengan Korban Pelecehan Seksual, Masihkah Kita Diam?' serta sejumlah tulisan lain yang pada intinya tolak kepada kekerasan terhadap anak dan lindungi anak dari segala macam kekerasan dan penindasan.
Ketua Panitia Sekaligus Pimpinan LSM SID-Childfund & Ketua LPA Sumba Timur Anto Killa kepada POS-KUPANG. COM di sela acara tersebut menjelaskan kegiatan tersebut dalam rangka menyambut perayaan HAN. Kegiatan itu kerja sama sekitar 20 lebih Lembaga baik Pemerintah maupun LSM dan didukung oleh bank dan para pengusaha.
Kegiatan yang lakukan pada perayaan HAN tahun 2019 ini, jelas Anto beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini pihaknya menyelenggarakan sejumlah kegiatan bagi anak-anak yang berlangsung sejak tiga minggu yang lalu.
Kata Anto, kegiatan itu berupa bhakti sosial di pasar dimana diberikan kepada anak-anak untuk bebas bermain dan berekspresi.
"Saat bhakti sosial di pasar, kami juga beritahu anak-anak yang berjualan di pasar agar bagaimana mengenali ancaman dengan berikan pendidikan bagaimana untuk menghindar, melapor dan lain sebagainya, sebab berjualan di pasar banyak beresiko,"jelas Anto.
Selain itu, dalam rangka menyambut HAN ini juga, kata Anto, pihaknya melakukan lomba poster. Poster-poster tersebut juga memiliki makna dan pesan terhadap perlindungan anak.
"Kita fokus itu di keluarga, jadi kita dorong agar perlindungan anak ini dimulai dari keluarga. Keluarga-keluarga harus peduli atas situasi anak-anak sekarang,"kata Anto.
Anto juga mengatakan, sedangkan pada hari puncak perayaan HAN tersebut, dilakukan karnaval, lomba makan kelor, lomba stand up comedy, puisi dan lain sebagainya semua diikuti oleh anak-anak.
Anto juga mengatakan, pihaknya juga berencana pada tanggal 2/3 Agustus 2019 akan dilakukan bhakti sosial terkait stunting di Desa Palanggai. Desa Palanggai ini merupakan desa yang tertinggi angka stunting.
"Jadi akan ada pendidikan untuk anak-anak remaja, dan orang tua balita terkait stunting ini,"jelas Anto.
Anto juga mengatakan, pada PERAYAAN HAN puncak nanti pada tanggal 23 Agustus 2019, pihaknya akan menghadirkan 1.000 orang anak dan pusatnya di Kabupaten dalam perayaan puncak HAN. Direncanakan dan diharapkan juga kepada semua kepala desa dan Camat juga akan menghadirkan perwakilan anak di perayaan puncak HAN itu.
• Tekan Angka Stunting, Bupati Raymundus Aktifkan Lagi Gerakan Korpri Pulang Kampung
• Kasat Sudirman Imbau Orangtua Larang Anak Bawa Motor ke Sekolah
• Ramalan Zodiak Rabu 24 Juli 2019 Ada Yang Sensitif Loh ! Cancer Malam Romantis Leo Lebih Aktif
"Dan setelah usai pelantikan anggota DPRD yang baru, kita juga akan hadirkan mereka (DPRD) untuk bersama-sama bagaimana menyelesaikan persoalan kekerasan terhadap anak ini,"kata Anto. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)