Simon Riwu Kaho : Standar Sarana Prasarana Jadi Kunci Pendidikan Bermutu

sarana prasarana merupakan kunci utama pendidikan di NTT dapat bergerak ke arah yang lebih maju.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Simon Riwu Kaho 

Simon Riwu Kaho : Standar Sarana Prasarana Jadi Kunci Pendidikan Bermutu

POS-KUPANG | KUPANG -- Pengamat pendidikan NTT, Simon Riwu Kaho mengatakan, standar sarana prasarana menjadi kunci pendidikan yang bermutu, Minggu (21/7/2019).

Hal ini disampaikannya kepada POS-KUPANG.COM saat ditanya terkait sarana prasarana pendidikan di Provinsi NTT yang dirasa belum memadai dan berdampak pada mutu pendidikan.

Tanpa mengesampingkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) lainnya, lanjut Simon, sarana prasarana merupakan kunci utama pendidikan di NTT dapat bergerak ke arah yang lebih maju.

Simon merinci, 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebagai dasar dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas diantaranya, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses pendidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan serta standar pendidik dan tenaga kependidikan.

"Standar sarana prasarana itu merupakan standar kunci, sehingga standar pendidikan lainnya dapat berjalan, maka standar sarana prasarana mutlak (dipenuhi)," paparnya.

Menurut Simon, sarana prasarana pendidikan di NTT terlebih di daerah pedalaman dinilai masih terlalu "murahan" atau rendah.

Sarana prasarana, jelas Simon, bukan saja sarana gedung atau ruang kelas, akan tetapi media belajar bagi peserta didik didik demi menunjang mutu dan kualitas pendidikan.

"Perpustakaan merupakan fasilitas belajar, begitu pun gedung dan ruang belajar. Dan buku-buku serta komputer merupakan media belajar. Di dalam pembelajaran apalagi di era komputerisasi media belajar merupakan syarat mutlak yang harus dilengkapi. Kita sangat kekurangan media belajar itu. Jangan anggap remeh media belajar, hal itu sangat penting. Sarana prasarana harus maksimal baik fasilitas maupun media belajar," tegas Simon.

Pihaknya juga mendorong para kepala daerah maupun DPR untuk secara bersama lebih memikirkan bagaimana membangun kualitas mutu pendidikan ke depan.

"Sebab, pendidikan itu bagaimana mendesain anak. Anak- anak ini manusia dan tidak bisa disejajarkan dengan non manusia. Tugas pendidikan adalah memanusiakan manusia. Kita sebagai gubernur, DPR, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, mari kita memanusiakan manusia melalui pendidikan," tuturnya.

Selain itu, Simon juga menjelaskan, jika ingin pendidikan maju maka kualitas atau mutu pendidikan harus ditopang dengan anggaran yang cukup dari pemerintah.

"Kita harus konsisten dengan pendidikan bermutu, jangan kejar anggaran.jika pendidikan di NTT ingin maju, maka mutu pendidikan harus taruh di depan, baru ditopang dengan anggaran. Lalu anggaran ini akan meningkatkan mutu," katanya

"Anggaran bisa dicari, tapi mutu tidak bisa dicari tanpa usaha yang keras," tambah Simon.

Pihaknya juga mengajak semua komponen yang ada baik pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya untuk bergandengan tangan memajukan dunia pendidikan di NTT.

Hari ini, KPU NTT Gelar Rapat Pleno Penetapan Calon Terpilih DPRD NTT

Dimeriahkan Dengan Pentas Budaya, Petinju Dari 28 Negara Bertarung Di Labuan Bajo

Diduga Curi Kayu, Pria Asal TTU Ini Dilaporkan ke Polisi

"Mari kita bangkit dan peduli dengan pendidikan. Pendidikan yang ada harus bermutu, tidak hanya memenuhi syarat pendidikan saja," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved