SDN Wae Mege Kelas 4 Sekolah Di Teras, Kelas 5 Dan 6 Di Dalam Ruangan Dinding Bambu
Kondisi gedung sekolah di SDN Wae Mege, Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sangat memprihatinkan
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Adiana Ahmad
SDN Wae Mege Kelas 4 Sekolah Di Teras, Kelas 5 Dan 6 Di Dalam Ruangan Dinding Bambu
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO- Kondisi gedung sekolah di SDN Wae Mege, Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sangat memprihatinkan.
Pantauan POS KUPANG.COM, Jumat (5/7/2019), satu unit gedung darurat di sekolah itu terdiri dari dua ruangan untuk kelas 5 dan 6.
Dinding pemisah atau pembatas antara dua ruangan itu sudah tidak utuh lagi. Kayu-kayu dan tripleksnya sudah rusak, menyisahkan lubang besar bahkan bisa dilalui orang dewasa.
Tembok gedung itu merupakan dinding bambu yakni pelupu yang juga berlubang-lubang. Jendela yang dibuat seadanya di dua kelas itu tidak dilengkapi daun jendelanya, demikian juga pintu.
• Sebanyak 64 Sekolah Baru Tingkat SD dan SMP di Kabupaten TTS Masih Darurat
Tiang gedung merupakan kayu-kayu yang berdiri seadanya saja.
Sementara itu, kelas satu dan dua sekolah dalam satu ruangan yang sama yakni di kantor sekolah.
Ruangan kantor itu dibagi dua untuk ruang kelas satu sekaligus kelas dua dengan ruangan untuk guru.
Ruangan kelas dan ruangan guru atau kantor dalam satu gedung kecil itu hanya dipisahkan oleh rak-rak buku sebagai pembatas.
Sedangkan murid kelas tiga sekolah di salah satu ruang darurat dekat kantor itu.
Untuk kelas empat sekolah di luar atau di teras kantor tersebut.
• Di TTU Ada 10 Sekolah yang Masih Darurat
"Kelas satu dan kelas dua sekolah gabung di kantor, hanya dipisahkan oleh rak-rak buku dengan kantor. Kelas tiga sekolah di samping di tempat darurat. Kelas empat sekolah di teras, sedangkan kelas lima dan enam di dua ruangan besar yang dinding pelupu," kata salah satu guru di sekolah itu, Alfonsius Fonsi yang merupakan guru kelas dua dan juga turut membantu mengajar kelas satu.
Dia menyampaikan bahwa saat ini sekolah sedang libur dan baru akan sekolah lagi pada tanggal 15 Juli 2019.
Bangku dan meja di ruangan darurat kelas 5 dan 6 kata dia sudah dikumpulkan di kantor.
Dia berharap pemerintah akan segera membantu untuk membangun ruangan kelas yang layak di sekolah itu, mulai ruangan kelas 1 sampai 6.(*)