Nasib Penjual Ikan dan Sayur Setelah Pasar TPI Maumere Dibubarkan

bersama puluhan pengecer ikan basah dan sayur menggelar aksi damai ke DPRD Sikka memrotes penutupan pasar

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/EUGINIUS MO'A
Pengecer ikan basah menggelar jualan di halaman kantor DPRD Sikka,Kota Maumere, Pulau Flores, Selasa (2/7/2019). 

 
Nasib Penjual Ikan dan Sayur  Setelah Pasar TPI  Maumere Dibubarkan   

POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Kesulitan  mulai  mendera  puluhan pengecer  ikan basah dan  sayur-mayur  pasca  dibubarkanya pasar  pagi  terbatas TPI Maumere di Pulau Flores, Senin (1/7/2019).

Puluhan pengecer  ikan  basah  yang direlokasi  ke Pasar Alok  mengakui  kehadiran  mereka diusik  pengecer ikan yang  telah lama jualan di Pasar  Alok. Harga jualan   pengecer relokasi   yang  lebih murah menganggu pengecer  lama di  Pasar Alok.

“Kami  tidak dikasih  tempat, karena  kami  jualan  ikan lebih  murah  dari pengecer yang sudah  lama  di  Pasar Alok,” kata  Nurjanah kepada  POS-KUPANG.COM, Selasa   (2/7/2019) bersama   puluhan pengecer ikan basah dan sayur  menggelar  aksi  damai  ke DPRD  Sikka  memrotes penutupan  pasar pagi  terbatas oleh  Pemda Sikka.

Nurjanah mewakili puluhan  pengecer ikan mendesak pemerintah membuka kembali tempat  bagi pengecer ikan di TPI.    Mereka  telah  belasan  tahun sejak  hadrinya  TPI  menjual ikan di sana.

Renungan Harian Katolik Selasa 2 Juli 2019 Matius 8 : 23-27 Jangan Takut !

Tim Pendamping Stunting FKM Undana Adakan Pelatihan Bagi Kader Posyandu di TTU

Eks Pembantu Bantai Mantan Bos Pensiunan Marinir Hingga Tewas di Kamar Mandi, Ini Penyebabnya

“Kalau  jualan di  Pasar Alok, ikan  segar  tidak lama bertahan. Di sana  pakai  air tawar, sedangkan di TPI,  kami gayung air laut  kasih  basah  ikan  segar  kembali,”  ujar Nurjanah. 

Penjual sayur eks pasar  TPI di  Pasar  Tingkat Maumere,  Ester Lobain menuturukan, dagangan sayur  tidak laku  sejak Senin dan akhirnya  rusak  dan dibuanhg atau dijadikan makan  babi.  Di  tempat lama, mereka  sudah punya pelanggan.

“Kami dapat  tempat di Pasar  Tingkat, tetapi  sayur tidak  laku.  Sayur   hanya bertahan sehari, layu   rusak  dan dibuang. Kami  rugi. Kami minta pemerintah  buka kembali  tempat untuk penjuala  ikan dan sayur di  satu lokasi,” pinta Ester Lobain. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved