Jimmi Sianto : Tutup Sekolah Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan
Saya kira rencana atau wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menutup sekolah swasta tidak semudah membalik telapak tangan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Jimmi Sianto : Tutup Sekolah Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- "Saya kira rencana atau wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menutup sekolah swasta tidak semudah membalik telapak tangan. Kita harap ada kajian-kajian mendasar sebelum melakukan penutupan," .
Hal ini disampaikan Ketua Komisi V DPRD NTT, Jimmi WB. Sianto,S.E,M.M, Selasa (2/7/2019).
Menurut Jimmi, sekolah swasta yang terancam ditutup oleh Pemprov itu tidak hanya semudah membalik telapak tangan.
"Saya kira tidak semudah itu. Pemerintah harus memikirkan bahwa mendirikan sebuah sekolah itu tidak mudah," kata Jimmi.
• Berawal Dari Kayu Bakar Kakek 92 Tahun Nikahi Nenek 79 Tahun Begini Kisahnya
• Kelompok Teroris Ini Punya Bisnis, Petingginya Digaji hingga Rp 15 Juta
• BREAKING NEWS: Pengecer Jual Ikan di DPRD Sikka
Dijelaskan, karena tidak.mudah membangun atau mendirikan sekolah baru, maka DPRD NTT justru mendorong ada intervensi pemerintah lewat bantuan-bantuan baik itu bangunan dan sarana prasarana agar sekolah tersebut dapat meningkatkan mutunya.
"Jika sekolah swasta berkualitas dan memenuhi standar pelayanan sesuai kurikulum,maka dapat menarik peminat dari calon siswa," katanya.
Dikatakan, sejak kecil dirinya mengenyam pendidikan di TK, SD, SMA dan PT di sekolah swasta kecuali SMP di sekolah negeri.
"Saya bangga karena sekolah swasta tidak kalah bersaing dengan sekolah negeri, karena itu kalau ada sekolah swasta yang butuh support saya kira pemerintah patut beri perhatian jangan selalu menawarkan solusi untuk tutup," ujarnya.
• Begini Kisah Nikah Sedarah, hingga kakak Adik Sekandung Menikah
• Kejagung Lidik Dugaan Pidana dan Pelanggaran Etik terkait 2 Jaksa Diamankan dalam OTT KPK,
• Kronologi dan Alasan Mahasiswa ini Gantung Diri saat Tahu sang Ayah akan Datang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Benyamin Lola,M.Pd mengatakan, sesuai hasil kajian dari Kemendikbud RI, bahwa ada 75 sekolah swasta di NTT yang terancam ditutup,karena beberapa hal,antara lain jumlah siswa dan juga sarana prasarana.
"Jadi dari jumlah sekolah itu,kita sudah minta agar segera berbenah,terutama bisa mencari siswa untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Benyamin.(Laporam Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)