BREAKING NEWS: Korsleting Listrik, Rumah dan Gudang Kayu Rusman Ludes Dilalap Api
Muhaimin Darham, Sukmi, dan Muammar Khadaffi hanya bisa duduk termenung dan tak bisa berbicara banyak melihat rumah dan gudang kayu mereka dalam hitun
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-KUPANG-Muhaimin Darham, Sukmi, dan Muammar Khadaffi hanya bisa duduk termenung dan tak bisa berbicara banyak melihat rumah dan gudang kayu mereka dalam hitungan jam ludes dilalap api, di Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Jumat (21/6/2019).
Ketiga bocah ini merupakan anak dari pengusaha kayu Rusman Lamani. Rumah mereka berada di dalam kompleks pasar Watowara yang letaknya juga berada di tepi pantai.
Saat peristiwa ini berlangsung Rusman dan istrinya sedang berada di Kota Lewoleba. Api diduga berasal dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik di dalam rumah.
Don Making, warga desa setempat, menjelaskan api mulai melahap rumah sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu di dalam rumah hanya ada anak perempuan Rusman yang bernama Sukmi.
Sedangkan dua orang saudaranya sedang berada di luar rumah. Melihat asap yang membumbung dari arah rumah dan gudang kayu, warga pun langsung gotong royong berusaha memadamkan api dengan cara menyedot air laut menggunakan mobil tangki milik Lamini.
• BREAKING NEWS: Di TTS-NTT, Nenek 80 Tahun Tewas Terbakar di Rumahnya
Angin kencang dari arah laut juga menyulitkan warga memadamkan api secara maksimal.
Usaha warga tetap tak bisa menyelamatkan rumah dan gudang kayu dari hebatnya kobaran api.
"Sumber api dari dalam rumah. Kerugian ini cukup besar. Bisa miliyaran rumah. Padahal pak Lamini baru pulang belanja di Makassar," ungkap Don yang juga adalah seorang guru.
"Pemilik tidak ada di rumah, berada di Lewoleba. Hanya ada anaknya yang sulung Sukmi dua lainnya sedang sholat," terangnya.
Kepala Desa Lamatokan, Mikhael Marine Pureklolon, menguraikan sumber api berasal hubungan arus pendek di dalam rumah. Warga yang melihat asap segera memberikan bantuan swadaya.
Dia menyebutkan kerugian yang dialami cukup banyak. Meski tak ada korban jiwa, uang, perhiasan, surat, dokumen dan barang berharga serta kayu sekitar 20 kubik tak bisa diselamatkan.
"Yang selamat sekitar belasan kubik kayu. Diselamatkan warga."
Dirinya sudah menghubungi pihak BPBD Kabupaten Lembata
"Mereka sedang koordinasi. Jadi saya Belum bisa dipastikan bantuan apa yang diberikan," pungkasnya.
Pemerintah kecamatan dan pihak kepolisian datang langsung memantau proses evakuasi dan pemadaman api. (*)
