Dicaci Maki, Pengalaman Terburuk Ketua Pojka VII di Sikka
lelang jasa konsultan pengawasan pembangunan IGD RSUD dr.T.C.Hillers Maumere senilai Rp 1,7 miliar dari DAK 2019.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Dicaci Maki, Pengalaman Terburuk Ketua Pojka VII di Sikka
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Dicaci maki oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, pengalaman terburuk diterima oleh Bertho Ceme, Ketua Pokja VII Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ).
Caci maki ini merupakan efek dari gagalnya rekanan jagoan PT.Andalan Mitra Wahana-Jakarta dalam lelang jasa konsultan pengawasan pembangunan IGD RSUD dr.T.C.Hillers Maumere senilai Rp 1,7 miliar dari DAK 2019.
“Sejak jadi Pokja tahun 2013, ini pengalaman paling buruk saya terima. Baru kali ini saya dicaci maki seperti ini,” ucap Bertho kepada wartawan di ruang kerja Kepala Bidang UKPJB Sikka di Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere.
• Wali Kota Jefri Riwu Kore Datangi Patung Sonbai, Janjikan Perubahan Besar, Siapa Sonbai?
• Komisi V DPRD NTT Desak Pemprov Bentuk Cabang Dinas Pendidikan
• Ini Promo Menarik Suzuki Mobil, DP-nya Cuma Segini
Bertho menuturkan, telphon caci maki berasal dari Jimy Jalo, sesama ASN di Sikka. Ia mengenal baik Jimy Jalio, sesama leting ASN.
Telphon itu dilakukan sekitar pertengahan bulan Maret 2019 beberapa saat setelah Pokja VII mengeluarkan pengumuman pemenang lelang jasa konsultan pengawasan pembangunan gedung IGD.
Pokja VII dipimpinanya, kata Bertho, telah melakukan tugas sesuai tahapan dan prosedur menurut aturan pelalengan pengadaan barang dan jasa. Ia juga memastikan tidak memberikan janji atau menerima apapun dari rekanan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a)