Politani Kupang Inisiasi Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian NTT dengan Cara Ini
penguatan kerjasama pembangunan di bidang pertanian daerah, antara Pemda, institusi perguruan tinggi, LSM, petani/peternak
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Politani Kupang Inisiasi Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian NTT dengan Cara Ini
POS-KUPANG.COM/KUPANG --Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang menginisiasi sinkronisasi program pembangunan sektor pertanian di NTT dengan menggandeng Crawford Fund, salah satu lembaga donor terkenal dari Australia serta The university of Adelaide, Australia. Inisiasi program ini diawali dengan kegiatan workshop sehari di kampus Politani pada Rabu, 29 Mei 2019, yang mengusung tema "Programs Synchronization
for Agricultural Development in East Nusa Tenggara”.
Ketua Panitia Workshop, Melinda R.S. Moata, Ph.D dalam laporannya mengatakan, tujuan penyelenggaraan workshop adalah untuk penguatan kerjasama pembangunan di bidang pertanian daerah, antara Pemda, institusi perguruan tinggi, LSM, petani/peternak, pelaku bisnis pertanian, serta Crawford Fund melalui kegiatan penelitian, pendampingan, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Senada dengan itu, Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenangga, M.S dalam sambutannya pada acara pembukaan workshop menekankan bahwa Politani terus berupaya melaksanakan berbagai kegiatan untuk penguatan kerjasama antar lembaga, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pengembangan institusi.
• Desa Liang Sola Dapat Tambahan Benih Kelor Untuk Ditanam
• Ikuiti Perkembangan Perkiraan Cuaca Aktual Penerbangan di Bandara El Tari Kupang Hari Ini
Hadir sebagai pembicara dalam workshop sehari tersebut yaitu Eben Sembiring, SST, selaku General Manager Wahana Visi Indonesia (WVI) NTT, Johny E. Ataupah, SP, M.M, dari Bappelitbangda Propinsi NTT, Prof. Hery Lalel dari Undana, Ir. Tony Djogo, selaku staf khusus Gubernur NTT bidang pertanian, Ni Luh Datrini, dari CV Sima Indah, pelaku bisnis produk olahan pertanian, Dominggus M. Bira, dari Kelompok Tani Fajar Pagi, Sulamu, Pdt. Markus Leonupun, dari Komunitas Pendeta Suka Tani (Kompas Tani) Klasis Kupang Barat, serta Ir. Thomas Lapenangga, MS selaku Direktur Politani Kupang. Sedangkan perwakilan Crawford Fund dan The University of Adelaide, Australia adalah Associate Professor Ann McNeil.
Materi yang dipaparkan oleh para pemangku kepentingan sector pertanian di NTT tersebut lebih ditekankan pada berbagai program yang telah dan sedang dijalankan, serta tantangan dan permasalahan utama yang dihadapi saat implementasi program.
Sedangkan Assoc. Prof Ann McNeil dalam presentasinya menjelaskan sejumlah program kerjasama yang diprakarsai oleh Crawford Fund untuk sector pertanian secara luas di negara-negara sedang berkembang seperti, pendampingan, kerjasama penelitian, pengabdian, beasiswa, dan lain-lain.
Pemaparan materi tersebut dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD), guna diperoleh prioritas permasalahan pembangunan sector pertanian yang dihadapi bersama, serta usulan program kerjasama yang paling sesuai untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Dalam hal ini Crawford Fund Australia dapat digandeng untuk berbagai kegiatan, baik penelitian, pendampingan maupun pengabdian kepada masyarakat.
Selain para pemateri, peserta yang hadir dalam workshop tersebut antara lain para dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian Undana dan Politani Kupang, staf dari instansi teknis Pemda NTT dan Kota Kupang, seperti Dinas Pertanian, Perikanan, Perindustrian dan Perdagangan, sejumlah perwakilan kelompok tani, tokoh masyarakat, serta mahasiswa.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)