Pemilu 2019

Waspada Teroris Menyusup, Tolak People Power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya

Waspada Teroris Menyusup, tolak people power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Massa aksi demo Bawaslu membantu menghalau massa yang terprovokasi dan hendak menghampiri barikade aparat gabungan di depan Bawaslu, Selasa (21/5/2019). 

Waspada Teroris Menyusup, tolak people power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya

POS-KUPANG.COM - Presiden Joko Widodo telah menggelar pertemuan tertutup dengan Menkopohukam dan mantan Danjen Kopassus Agum Gumelar untuk membahas situasi politik pasca- pemilu pada hari Selasa (14/5/2019) lalu.

Beberapa hari kemudian, Wiranto mengingatkan kepada aparat keamanan TNI-Polri jika aksi 22 Mei rawan disusupi oleh kelompok teroris.

Disampaikan AHY, SBY Ingin Pemerintah Tangani Situasi Nasional secara Damai

Sementara itu, ketegangan politik pasca-pemilu juga memicu sejumlah tokoh dari berbagai kalangan untuk mengajak masyarakat luas untuk tidak turun ke jalan pada 22 Mei.

Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan pasca-pemilu.

Berikut ini pernyataan sejumlah tokoh poltik dan agama pasca-pemilu, khususnya aksi 22 Mei:

1. Wiranto: Waspada teroris menyusup aksi 22 Mei

Wiranto meminta masyarakat waspada terhadap kelompok radikal dan teroris yang ingin memanfaatkan aksi demo 22 Mei 2019.

Setelah Pengumuman KPU, Partai Politik Konsultasi Syarat Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK

Masyarakat diminta segera melapor ke aparat penegak hukum jika mengetahui informasi kegiatan kelompok teroris.

Hal itu disampaikan Wiranto dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

"Harus ikut waspada terhadap kelompok-kelompok radikal dan teroris, yang kami dapat info akan memanfaatkan situasi ini untuk melakukan aksi sabotase," kata Wiranto.

2. PP Muhammadiyah tak restui mobilisasi massa

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak, masyarakat lapang hati untuk siap menang dan kalah dalam ajang Pemilihan Umum 2019.

Polisi Tangkap 6 Terduga Teroris Jaringan JAD di NTB, Ini Identitasnya

Dengan demikian, tidak perlu melakukan delegitimasi Pemilu dengan gerakan people power.

"Agar bijak mengedepankan sikap kenegarawanan. Baik yang berhasil di pileg, pilpres, agar menjadikan amanah dengan rendah hati tidak perlu takabur. Bagi yang kalah belum mendapat mandat, terimalah dengan lapang hati," kata Haedar dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (15/4/2019), seperti dikutip Antara.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved