Pemilu 2019
Waspada Teroris Menyusup, Tolak People Power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya
Waspada Teroris Menyusup, tolak people power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya
Waspada Teroris Menyusup, tolak people power Hingga Pernyataan Tokoh Agama, Berikut Faktanya
POS-KUPANG.COM - Presiden Joko Widodo telah menggelar pertemuan tertutup dengan Menkopohukam dan mantan Danjen Kopassus Agum Gumelar untuk membahas situasi politik pasca- pemilu pada hari Selasa (14/5/2019) lalu.
Beberapa hari kemudian, Wiranto mengingatkan kepada aparat keamanan TNI-Polri jika aksi 22 Mei rawan disusupi oleh kelompok teroris.
• Disampaikan AHY, SBY Ingin Pemerintah Tangani Situasi Nasional secara Damai
Sementara itu, ketegangan politik pasca-pemilu juga memicu sejumlah tokoh dari berbagai kalangan untuk mengajak masyarakat luas untuk tidak turun ke jalan pada 22 Mei.
Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan pasca-pemilu.
Berikut ini pernyataan sejumlah tokoh poltik dan agama pasca-pemilu, khususnya aksi 22 Mei:
1. Wiranto: Waspada teroris menyusup aksi 22 Mei
Wiranto meminta masyarakat waspada terhadap kelompok radikal dan teroris yang ingin memanfaatkan aksi demo 22 Mei 2019.
• Setelah Pengumuman KPU, Partai Politik Konsultasi Syarat Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK
Masyarakat diminta segera melapor ke aparat penegak hukum jika mengetahui informasi kegiatan kelompok teroris.
Hal itu disampaikan Wiranto dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
"Harus ikut waspada terhadap kelompok-kelompok radikal dan teroris, yang kami dapat info akan memanfaatkan situasi ini untuk melakukan aksi sabotase," kata Wiranto.
2. PP Muhammadiyah tak restui mobilisasi massa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak, masyarakat lapang hati untuk siap menang dan kalah dalam ajang Pemilihan Umum 2019.
• Polisi Tangkap 6 Terduga Teroris Jaringan JAD di NTB, Ini Identitasnya
Dengan demikian, tidak perlu melakukan delegitimasi Pemilu dengan gerakan people power.
"Agar bijak mengedepankan sikap kenegarawanan. Baik yang berhasil di pileg, pilpres, agar menjadikan amanah dengan rendah hati tidak perlu takabur. Bagi yang kalah belum mendapat mandat, terimalah dengan lapang hati," kata Haedar dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (15/4/2019), seperti dikutip Antara.