Pemilu 2019
Polisi Tangkap 101 Provokator dalam Kerusuhan Tanah Abang, Bertato dan Ditemukan Uang Rp 6 Juta
Polisi Tangkap 101 Provokator dalam Kerusuhan Tanah Abang, Bertato dan Berasal dari Luar DKI Jakarta
Polisi Tangkap 101 Provokator dalam Kerusuhan Tanah Abang, Bertato dan Berasal dari Luar DKI Jakarta
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnivan mengatakan, bahwa ada kelompok yang sengaja membuat kerusuhan untuk memancing kemarahan massa.
Menurut Kapolri Tito Karnivan, mereka yang ditemukan juga bertato. "Mohon maaf, dari yang telah kami amankan mereka bertato, nanti silakan lihat sendiri," ujarnya.
Selain itu, pihaknya menemukan uang dengan jumlah total Rp 6 juta dari para provokator yang ditangkap karena melakukan aksi anarkis di depan gedung Bawaslu dan Asrama Brimob Petamburan.
Bahkan, saat diperiksa, provokator yang mayoritas adalah anak-anak muda ini mengaku dibayar untuk melakukan aksinya.
"Yang diamankan ini kita lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan di mereka amplop berisikan uang totalnya hampir Rp 6 juta, yang terpisah amplop-amplopnya. Mereka mengaku ada yang bayar," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Skenario ini jelas, menurut Wiranto, ada kelompok yang sengaja untuk membuat kondisi menjadi chaos. "Dan skenario ini sudah jalan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto mengatakan, bahwa TNI dan Polri solid menjaga keamanan.
Sementara itu, sejak Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019) siang, Polda Metro Jaya mengamankan 101 orang yang diduga provokator dalam kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.
Argo menyebut, jumlah orang yang diamankan bisa bertambah karena polisimasih terus melakukan penangkapan pada terduga provokator.
"Bertambah terus, sudah 101 (yang ditangkap)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Kericuhan tersebut disebabkan ulah provokator yang berasal dari luar Jakarta.
"Namun, yang saya sesalkan massa yang masuk dari luar Jakarta yang masuk sekitar pukul 23.00, sehingga memprovokasi kejadian tersebut," ujar Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, dari tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (22/5/2019).
Ia mengatakan, massa dari luar Jakarta tersebut yang memicu masyarakat yang awalnya hendak pulang justru kembali lagi.
Argo telah meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang tersebar di media sosial.