Live Suasana Terkini Aksi Demo Tolak Hasil Pemilu 2019

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mendapat laporan adanya 6 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang berlangsung tadi malam.

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Pasukan Kostrad melambaikan tangan ke arah massa yang berunjuk rasa di depan Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

Live Susana Terkini Aksi Demo Tolak Hasil Pemilu 2019

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mendapat laporan adanya 6 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang berlangsung tadi malam.

Namun, polisi ingin memeriksa terlebih dahulu penyebab kematian tersebut.

"Sebelumnya saya dapat laporan dari Dokkes Polri ada 6 orang meninggal. Informasinya ada yang kena tertembak, ada yang kena senjata tumpul. Ini harus kita clear kan, di mana dan apa sebabnya," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (21/5/2019).

Namun, Tito menegaskan hal ini jangan sampai masyarakat menuduh polisi.

Sebab polisi melihat ada upaya menciptakan martir untuk menyalahkan aparat.

Meski Beda Keyakinan Selama Menikah 16 Tahun, Nia Zulkarnaen & Ari Tetap Mesra Buka Puasa

Fakta Terbaru Aksi 22 Mei 2019 Bau Alkohol Hingga Pengakuan Provaktor Aksi Dibayar 6 Juta

Fakta Terbaru Aksi 22 Mei 2019 Bau Alkohol Hingga Pengakuan Provaktor Aksi Dibayar 6 Juta

Wapres Kalla: Jika Prabowo dan Sandiaga Ikut Menenangkan Masyarakat, Kerusuhan Segera Mereda

Supaya masyarakat marah dan menuduh polisi yang menjadi penyebab meninggalnya 6 orang tersebut.

"Kita dapat info ada rencana saat aksi 22 Mei yang akan melakukan aksi penembakan termasuk terhadap massa supaya nanti diciptakan martir. Seolah-olah yang melakukan adalah dari aparat sehingga timbul kemarahan publik," ujar Tito.

Dalam konferensi pers itu, Tito menunjukkan tiga senjata api yang disita dari penangkapan enam orang.

Tito mengatakan, pada 19 Mei 2019, pihaknya menemukan senjata laras panjang M4.

Ia tidak menjelaskan berapa orang yang ditangkap terkait senjata itu. Senpi tersebut dilengkapi peredam.

Tito juga menunjukkan alat peredam suara tersebut. Tito menjelaskan, senpi M4 itu bisa dipasang teleskop untuk penembak runduk atau sniper.

Kemudian pada 21 Mei kemarin, pihaknya menangkap tiga orang. Dua senjata api disita, yakni jenis revolver dan glock, serta sekitar 50 butir peluru.

Menurut Tito, pengakuan para tersangka, tiga senpi tersebut akan digunakan saat demo hari ini.

Berikut Situasi terkini

LINK 1

LINK 2

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Kapolri soal Adanya Warga yang Meninggal Saat Kerusuhan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved