PWRI Golewa Raya di Ngada Adakan Musyawarah Bersama, Yuk Simak!
(PWRI) Ranting Golewa melaksanakan kegiatan musyawarah di Aula Kantor Camat Golewa Kabupaten Ngada.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
PWRI Golewa Raya di Ngada Adakan Musyawarah Bersama, Yuk Simak!
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Ranting Golewa melaksanakan kegiatan musyawarah di Aula Kantor Camat Golewa Kabupaten Ngada.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka Camat Golewa Kanisius Nggolo didampingi Ketua PWRI Kabupaten Ngada dan Ketua PWRI Ranting Golewa Petrus Mame Rabha jadi di pula oleh ratusan pensiunan PNS yang tergabung dalam wilayah Kecamatan Golewa, Golewa Barat dan Golewa Selatan.
Dalam laporan pembukaan kegiatan tersebut Ketua PWRI Ranting Golewa Petrus Mame Rabha mengatakan bahwa kegiatan musyawarah tersebut dilakukan sebagai upaya penyegaran sekaligus sebagai upaya untuk menyamakan persepsi dalam pengembangan organisasi PWRI di wilayah Golewa Raya.
Petrus mengatakan kepengurusan PWRI Ranting Golewa yang baru sudah dikukuhkan namun banyak hal yang harus disepakati bersama juga pendapatan secara baik demi kemajuan Organisasi itu sendiri.
Ia berharap agar kekompakan perlu terus ditingkatkan dan tetap menunjukkan eksistensi PWRI yang walaupun merupakan organisasi para pensiunan namun pikiran dan keterlibatan dalam kehidupan bermasyarakat masih sangat diperlukan.
• Nasib Cinta Kamu Berdasar Ramalan Zodiak Hari Selasa 14 Mei 2019, Pisces Berselisih, Aries Dilema
• Permadi Tak Hadir di Bareskrim, Tapi Janji Hadiri Panggilan di Polda Metro
Dalam kegiatan tersebut menurutnya diisi dengan Sosialisasi dari PT.Taspen (Persero) Cabang Ende, Sosialisasi Koperasi Wredatama ( Koptama) Ngada dan Pembahasan dan Penetapan Program Kerja Tahun 2019 - 2024 PWRI Golewa.
Sementara itu Ketua PWRI Kabupaten Ngada Frans Mola dalam sambutannya mengatakan momentum kegiatan musyawarah menggugat indah ingatan dan kenangan ketika masih berkarya di masa lalu sebagai pegawai Negeri Sipil yang di yang sekarang dikenal dengan nama teratur ASN atau Aparatur Sipil Negara.
Ia mengatakan para aparatur sipil negara memasuki titik akhir pengabdian sebagai ASN atau yang lebih dikenal dengan sebutan memasuki masa pensiun tidak berarti berakhir semua aktivitas kehidupan diharapkan untuk masuk PWRI.
Berbeda dengan masih aktif sebagai Pegawai Negeri Sipil (ASN) yang dalam melaksanakan tugas terutama di kantor masing-masing sangat terikat dengan regulasi dan berbagai aturan yang membingkai ruang dan aktivitasnya.
Ketika pensiunan dapat menentukan arah kemana akan pergi melanjutkan pengabdian misi kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu sehingga tetap berguna bagi bangsa negara terutama bagi keluarga dan masyarakat di lingkungan atau wilayah masing-masing.
• Bupati Kamelus dan Wabup Madur Tandatangan Prasasti Gedung Bersalin dan Operasi
• Upaya PLN untuk Percepatan Pencapaian RE NTT 90% di Akhir 2019
Fakta menunjukkan bahwa banyak diantara para pensiunan masih dibutuhkan di masyarakat seperti bekerja bekerja berkarya di dunia LSM, lembaga pendidikan antara lain sebagai pengurus komite mengemban amanat kepercayaan masyarakat sebagai aparatur kepala desa, BPD, LKMK, selain itu ada juga yang mendapat kepercayaan untuk berkiprah di lembaga legislatif.
PWRI juga berbangga bahwa ada pensiunan yang dipercaya menjadi Bupati Ngada saat ini dan gambaran ini sekilas membuat perasaan bangga dan percaya diri bahwa purnabakti ASN tidak berarti berakhir masa pengabdian dan perannya dan terus menunjukkan bahwa pensiunan tetap kaya arti walaupun tidak kaya materi.
Kegiatan musyawarah dapat memperkokoh Persatuan Wredatama Indonesia di kecamatan Golewa dan perlu membangkitkan semangat kebersamaan dan suasana kekeluargaan.
Ia mengungkapkan bahwa yang telah purnabakti PWRI Nasional telah menempuh perjalanan panjang lebih dari sahabat sejak didirikan pada tahun 1962 di Jogjakarta.