Korea Utara Tagih Biaya Rumah Sakit Rp 28 Miliar kepada Amerika Serikat
Pemerintah Korea Utara memberikantagihan senilai 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 28,3 miliar kepada Amerika Serikat,.
POS KUPANG.COM -Pemerintah Korea Utara memberikantagihan senilai 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 28,3 miliar kepada Amerika Serikat,.
Laporan CNN, Kamis (26/4/2019), menyebutkan tagihan itu merupakan biaya perawatan di rumah sakit bagi Otto Warmbier, mahasiswa AS yang ditahan oleh Korea Utara.
Negara pimpinan Kim Jong Un itu menekan AS agar menandatangani janji pembayaran tagihan sebelum pembebasan Warmbier pada 2017.
• Gara-Gara Sering Nonton Film Porno, Perempuan Ini Bunuh Suaminya
Perihal tagihan biaya rumah sakit tersebut berdasarkan keterangan dari dua sumber.
Tagihan tersebut diserahkan kepada Joseph Yun, mantan Perwakilan Khusus Kementerian Luar Negeri AS untuk Korea Utara yang melakukan perjalanan ke Pyongyang pada Juni 2017 untuk membawa pulang Warmbier.
Mahasiswa itu dibebaskan dalam keadaan koma dari tahanan Korea Utara. Namun, Warmbier meninggal dunia setelah kembali ke AS.
Yun mendapat perintah dari Presiden Donald Trump untuk membawa pulang Warmbier.
Dia menginformasikan mengenai tagihan rumah sakit kepada Menteri Luar Negeri AS kala itu Rex Tillerson.
Tillerson kemudian memberi tahu Trump soal biaya perawatan Warmbier, yang selanjutnya ditandatangani oleh Yun saat menjemput pemuda tersebut.
Yun tidak mau mengonfirmasi laporan tersebut.
Meski demikian, sumber ketiga mengklaim tagihan tersebut belum dibayar oleh pemerintahan Trump dan Korut tidak mengungkit masalah itu untuk mengurangi ketegangan dengan AS.
"Kami menjelaskan, mereka tidak akan pernah mendapat apa-apa," kata sumber tersebut ketika AS sedang negosiasi untuk pembebasan tiga warga lainnya dari Korut.
Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyanggah adanya pembayaran tebusan untuk sandera di negeri yang tertutup itu.
"Harap diingat, setiap uang kepada teroris atau rezim teroris dapat membuat mereka menahan lebih banyak warga kami," katanya.
• Menyedihkan, Manchester United di Bawah Pelatih Ole Gunnar Solskjaer
"Kami tidak bisa menerima risiko itu. Anda tidak akan meminta itu dari kami," ujarnya.